Pada Rabiul Awwal tahun 7 Hijriah, Rasulullah berangkat ke Dzatur Riqa’ bersama 700 pasukan. Urusan Madinah diserahkan kepada Abu Dzar Al Ghifari karena bani Tsa’labah berhimpun bersama bani Muharib dari Ghathafan hendak melakukan penyerangan.
Sepulang dari peperangan ini, Rasulullah saw, menetap di Madinah hingga bulan Syawal 7 Hijriah. Beliau mengirim beberapa pasukan sebagai berikut:
- Satuan pasukan Ghalib bin Abdullah Al Laitsy yamg diutus Rasulullah saw, kepada bani Mulawwah di Al Qadid. Pasukan ini diberangkatkan dari Madinah pada Safar atau 7 Hijriah.
- Satuan pasukan Husamy yang diutus pada Jumadats Tsaniyah.
- Satuan pasukan Umar bin Al Khatab yang dikirim ke Turban pada bulan Sya’ban bersama 30 orang.
- Satuan pasukan Basyir bin Sa’ad Al Anshari yang diutus kepada bani Murrah di bilangan Fadaq pada bulan Syaban dengan 30 orang.
- Pengirim Satuan pasukan Ghalib bin Abdullah Al Laitsy ke bani Uwal dan bani Abd bin Tsa’labah dengan 30 orang. Ada yang berpendapat, mereka dikirim ke Al Hurqah di wilayah Juhainah.
- Satuan Pasukan Abdullah bin Rawahah ke Khaibar pada Syawal tahun 7 Hijriah bersama 30 prajurit.
- Satuan pasukan berjumlah 300 orang di bawah pimpinan Basyir bin Sa’ad Al Anshar ke Yamman dan Jabar pada Syawal tahun 7 Hijriah.
- Satuan pasukan Abu Hadrad Al Aslami ke Al Ghabah.
- Satuan Amr bin Ash bersama 300 pasukan menuju Dzatu Salasil, sebuah lembah dibalik Wadi Qura’ (kabilah perbatasan Syam dibawah kekuasaan Romawi yang hendak melakukan penyerbuan) pada tahun 8 Hijriah bulan Jumadil Akhir sesuai perang Mu’tah.
Pada bulan Sya’ban tahun 8 Hijriah, utusan Abu Qatadah berangkat bersama 15 orang, diawali adanya kabar bani Ghathafan menghimpun pasukan di Khadhirah di wilayah Muharib, Najd. Misi ini berlangsung selama 15 hari.