Saturday, January 25, 2025
Google search engine
HomeSosokHasan Argadinata : Sibuk Ngaji Tapi Jadi Mahasiswa Terbaik UM

Hasan Argadinata : Sibuk Ngaji Tapi Jadi Mahasiswa Terbaik UM

Hasan Argadinata yang akrab dipanggil Hasan adalah remaja  yang lahir di Banyuwangi pada 04 Desember 1999 putra ke-5 dari pasangan suami istri yang sholih dan sholihah Suparno dan Supiyah, Hasan memiliki adik kembar yang bernama Husen Surya Dinata.

Hasan sukses menjadi mahasiswa terbaik Universitas Negeri Malang Program Studi S1 Administrasi Pendidikan dengan IPK 3.92 dari 240 mahasiswa dengan judul skripsi Implementasi Kepemimpinan Transformasional Ketua Pondok Pesantren Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Mahasiswa Malang Raya).

Perjalanan pendidikan Hasan dimulai di sekolah formal SDN Kembiritan 09 tahun 2011-2015. Setelah menamatkan sekolah di tingkat dasar, Hasan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Genteng tahun 2011-2014. Kemudian ia memilih untuk mengenyam pendidikan di SMA Negeri 2 Genteng pada 2014-2016.

Masa-masa remaja sebelum kuliah Hasan tertib di pengajian LDII PAC Pandan seminggu dua kali selain itu dia selalu aktif di perguruan Persinas ASAD sehingga mengantarnya menjadi Juara 1 Pencak Silat Tunggal se-Asia Eropa, Silver Medal Indonesia International Invantion Festival, Juara 1 POSPEDA Gorontalo, Juara 2 PORPROV JATIM, Juara 3 POPDA JATIM, Juara 1 O2SN, Juara 1 Festival Seni Pencak Silat.

Di kampusnya dia menyandang sederet prestasi diantaranya adalah Delegasi International Invantion Innovation and Disgn Competition, Juara 2 Debat Kesehatan Nasional, Juara 1 Debat Manajemen Pendidikan Nasional, Mahasiswa Berprestasi, Duta Fakultas, Juara 1 di dua kategori Apple Cup Nasional, Narasumber Motivasi Berprestasi.

Meskipun tengah sibuk dalam kegiatan kuliah Hasan tidak melupakan cita-cita orang tuanya agar dia menjadi Mahasiswa yang Mubaligh sehingga dia memilih tinggal di Pondok Pesantren Mahasiswa Baitu Jannah kemudian pindah ke PPM AL-Kautsar pada 2019 hingga sekarang. Menurutnya rutinitas pengajian di PPM biasanya dibuka oleh MC dari Santri Baru yang dilatih kemampuan speaking dan mau berhadapan di umum, dilanjutkan Penyampaian Al Quran dari Dewan guru, kemudian Latihan Nasehat satriwan dan Santriwati selama dua jam pengajian di akhiri nasehat oleh dewan penasihat PPM.

PPM Malang Raya terdiri dari tiga Mahad sering disebut dengan Mahad Al Kautsar, Mahad Baitul Jannah, dan Mahad Nur Muhammad. Fasilitas Sarana dan Prasarana yang ada di PPM Malang Raya sangat mendukung. Sumberdaya pengajarpun juga sudah masuk kategori sangat cukup baik dari penilaian kualitas Dewan Guru. PPM Malang Raya sangat dekat dengan kampus sangat memudahkan santri ketika ada kepentingan di Kampus dan PPM sehingga tidak terhalang oleh jarak. Untuk kegiatan dan program yang ada di PPM sangat mendukung pengembangan bagi santrinya. Dari awal santri baru akan mengikuti Kaderisasi santri baru, kegiatan Sabar Salam (Keakraban Santri Baru dan Santri Lama), FSS (Festival santri Sholih), Program One Man One Job, Program One Week One Action serta program lainnya yang yang menunjangan kemampuan santri selain kefahaman ilmu dalam agama.

Motivasi Hasan menjadi sarjana terbaik karena dorongan dan niat ingin belajar tinggi agar derajat kedua orang tuanya diangkat bisa dipanggil ke atas panggung dan harapan besar memudahkan kariernya di dunia pendidikan. Selain itu orang tua yang selalu mendoakan dan saudara serta sahabat-sahabat yang terus memberi support.

Ternyata setelah sukses menjadi wisudawan terbaik Hasan ingin membantu adik-adik mahasiswa yang kesulitan dalam mengambil start belajar. Karena jejak rintis bisa di posisi Puncak Universitas ternama karena mengambil start yang tepat. Kamudian ingin melanjut S2 sesuai dengab saran-saran Bapak dan Ibu Dosen, Fakultas, Sahabat-sabat dan para pengurus. Serta ingin mendapatkan dan memperdalam ilmu. Dan dalam kehidupannya Hasan memprioritaskan bisa melihat orang tua bisa hidup bahagia.

“Sebelum lulus pernah diminta membantu mengajar dikelas di Mata kuliah: 1) Dasar-dasar manajemen pendidikan, 2) Manajemen Keuangan, 3) Pengantar Pendidikan, dan 4) Manajemen Peserta Didik.” Kata Hasan.

Hasan berpesan kepada adik-adik yang mau kuliah adalah ketika belajar jangan mencari nilai tapi niatkan mencari ilmu. Karena jika niatnya mencari nilai hanya sekedar dapat nilai tapi tidak memiliki pemahaman materi  dan pasti ketika mendapat nilai buruk akan sedih dan putus asa. Berbeda ketika mencari ilmu dan berusaha mengambil ilmu sebanyak-banyaknya maka akan akan banyak memahami serta akan aktif dikelas selain itu akan mudah menjawab kuis dan soal UTS dan UAS sehingga secara otomatis nilai akan menjadi ukhronya.

LDII Kediri
LDII Kediri
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah organisasi kemasyarakatan yang fokus membangun karakter profesional religius.
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments