LDIIKediri, (15/3). Delapan hari lagi puasa tiba. Momen tahunan yang sangat dinantikan umat Islam. Banyak keutamaan pada bulan tersebut, sehingga diperlukan ketenangan dan kedamaian dalam menjalankan ibadah pada bulan tersebut.
Selasa, 14 Maret 2023, pukul 10.30, FKUB Kabupaten Kediri bersilaturahim dengan Kapolres Kediri. Hadir pula dalam silaturahim tersebut Wakapolres dan Kasat Intel Polres Kediri.
Kegiatan silaturahim diawali oleh Ketua FKUB, Dafid Fuadi, memperkenalkan semua anggota FKUB serta menyampaikan tujuan silaturahim untuk memperkuat kerukunan di Kabupaten Kediri.
FKUB juga berupaya mengikis tradisi negatif yang menyertai kehadiran bulan Ramadan. Di antaranya, menyulut petasan, penggunaan sound yang terlalu keras, balap liar atau trek-trekan.
FKUB juga aktif menyosialisasikan moderasi beragama pada tokoh-tokoh agama dan juga pada anak-anak muda agar mereka turut serta menjaga kedamaian di Kabupaten Kediri.
Gayung bersambut dengan apa yang disampaikan Ketua FKUB, Kapolres Kediri berterima kasih dan mohon dukungan dalam menciptakan kerukunan dan kondusifitas masyarakat di kabupaten Kediri.
Selanjutnya Kapolres menambahkan kejadian di Jombang, Blitar (korban petasan) jangan sampai terulang di Kediri.
“Untuk itu nanti kami komunikasikan dengan pemerintah daerah. Mohon informasinya juga bila ada petasan di wilayah kita, sound system yang besar tidak kami ijinkan walaupun untuk membangunkan orang sahur. Kalau saya keras melarang hal tersebut mohon dukungannya,” kata Kapolres Kediri, AKBP. Agung Setyo Nugroho, S.I.K.
Lebih lanjut, Agung Setyo Nugroho, mengingatkan bahayanya balon api, takbir keliling yang mengganggu pejalan kaki, penggunaan sound dengan lagu yang tidak islami bahkan dengan menggunakan penari seksi yang merusak citra Islam.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres berpesan agar kerukunan supaya dirawat dan diintensifkan jangan sampai dikotori dengan perkelahian antarperguruan silat. Dan ia juga menekankan penggunaan HP pada anak-anak tanpa pantauan orang tua.
Terkait dengan hal di atas, K.H. Harun, anggota FKUB, menambahkan, diperlukan uswah atau keteladanan orang tua untuk memperkokoh karakter anak.
Lebih lanjut, Drs. H. Slamet Pramono, M.Pd., dan H. Suwandra, M.Pd., termasuk anggota FKUB Kabupaten Kediri sekaligus Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, menambahkan bahwa pendidikan karakter luhur anak menjadi agenda penting bagi bangsa Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
dr. H. Agus Sukisno, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, dalam kesempatan lain lebih menekankan pada warganya untuk mengedepankan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari, yang bersandarkan pada enam karakter luhur: rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah dan mujhid-muzhid.
