LDII Kediri, (17/3). Tim Bimbingan Konseling dituntut untuk bisa bisa berkomunikasi dengan baik, bisa menjadi pendengar yang baik dan bisa memahami dan berempati dalam memberi bantuan melalui wawancara konseling (face to face).
Mengingat pentingnya hal tersebut, Tim Bimbingan Konseling (BK) Penggerak Pembina Generus (PPG) LDII Kabupaten Kediri gelar pembekalan BK pada 50 peserta dari Tim Bimbingan Konseling PC dan PAC LDII Kediri.
Kegiatan yang mengusung tema “Keterampilan Dasar Konseling” tersebut digelar di ruang rapat SDI Muhaijirien Desa Pohjarak, Kecamtan Plemahan.
Menurut Joko Bachtiar, pemateri Bimbingan Konseling, menekankan agar bagian BK supaya cepat menganalisa masalah dan menyelesaikan dengan sabar.
“Segera cari penyebab masalah kemudian selesaikan dengan berkomunikasi yang baik. Tim BK tidak boleh mudah putus asa dalam menyelesaikan masalah,” kata Joko Bachtiar.
Lebih lanjut, Elyas, pemateri kedua, dalam paparannya, bagian bimbingan konseling bukan pendikte bahkan menjatuhkan vonis, namun harus menjadi pendengar yang baik.
“Bimbingan Konseling itu bukan tim yang bagian marah-marah, memvonis atau mendikte saja, dan bukan hanya berurusan dengan anak bermasalah. Namun Tim BK harus bisa menjadi tim yang bisa menjadi pendengar yang baik, memahami atau berempati dengan hati nurani dan bisa menyampaikan solusi dengan komunikasi yang baik,” ujarnya.
Menurutnya, anak bermasalah adalah anak yang belum tahu cara menyalurkan keinginannya.
“Karena pada dasarnya anak bermasalah, mereka tidak tahu cara menyalurkan keinginannya yang belum terpenuhi. Oleh karena itu Tim BK diharapkan menyalurkan keinginan mereka pada arah positif,” tutupnya.
Pembekalan tim bimbingan konseling ditutup oleh Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Kediri, KH. Abul Basith S.Pd., dan menggarisbawahi, semua malasah pasti ada solusinya, dan berharap dengan teratasinya masalah dapat ibadah dengan lancar.