LDIIKediri.com. – Bawang merah adalah salah satu bumbu masak utama, bawang merah berasal dari Negara Iran, Pakistan, dan pegunungan pegunungan di sisi utaranya. Yang kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub tropis maupun sub tropis, wujudnya berupa umbi yang dapat di makan saat mentah, untuk bumbu masak, dll. Kulit umbi nya juga bisa di gunakan sebagai zat pewarna dan daunnya juga bisa di masak sebagai campuran sayur.
Bawang merah juga mengandung vitamin C, kalium, serat, dan asam folat, juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.
Manfaat dari bawang merah juga sangat banyak, bawang merah juga di gunakan sebagai obat tradisional karena bawang merah juga mengandung efek antiseptic dan senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakteresida.
Manfaat untuk kesehatan dari bawang merah lainnya adalah bisa mengobati sakit Maag, menurunkan demam, melancarkan pernafasan, mengatasi masuk angin, menurunkan kolesterol, dan masih banyak lagi.
Cara budidaya bawang merah juga bisa di bilang cukup mudah, dengan benih yang siap tanam. Dan lahan yang sudah di beri pupuk sebagai dasaran agar bisa tumbuh subur. Bawang merah sudah bisa di panen dalam kurun waktu 50-60 hari, tergantung dar kondisi bawang merah tersebut.
Namun, budidaya bawang merah mempunyai banyak jenis hama dan penyakit. Dan yang sering menyerang adalah hama ulat dan penyakit layu. Hama ulat menyerang daun, dan gejalanya terlihat bercak putih pada daun yang apa bila di terawang akan terlihat berlubang seperti gigitan ulat. Hama ini bisa di tanggulangi dengan cara di ambil secara manual, ulat dan telur di ambil kemudian di musnahkan. Dan cara lain bisa juga menggunakan insektisida dengan dosis tertentu. Dan apabila tidak bisa budidaya sendiri, bawang merah juga sudah banyak dijual di pasar-pasar tradisional bahkan sampai di supermarket.