Thursday, December 5, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeNasihatHikmah Amalan Andalan Tiga Orang yang Terjebak Dalam Gua

Hikmah Amalan Andalan Tiga Orang yang Terjebak Dalam Gua

LDIIKediri.com – Kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat merupakan dambaan semua orang. Namun didalam mencapainya terdapat ujian, cobaan. Tatkala seorang mukmin mau beramal baik dia akan mendapatkan ganjaran/balasan yang baik termasuk ketika menghadapi cobaan dia akan mudah mendapatkan jalan keluar dari ujian tesebut.

Sebagaimana kisah yang disampaikan Rasulullah SAW di riwayatkan Imam Bukhori dan Imam Muslim tentang tiga orang yang terjebak dalam sebuah gua. Cerita bermula ada tiga orang yang berjalan kaki ternyata hujan turun kemudian mereka berteduh dalam gua yang terdapat di suatu gunung.

Tiba-tiba, sebuah batu besar terjun ke bawah,  jatuh tepat di mulut gua dan menutup mulut gua tersebut. Mereka berusaha untuk menggeser batu yang menutupi mulut gua, ternyata tenaga mereka tidak cukup untuk menggesernya.

Dalam keadaan yang demikian, mereka berkata bahwa tidak ada yang menyelamatkan dari batu besar melainkan jika semua berdo’a kepada Allah SWT dengan menyebutkan amalan baik

Salah satu mereka berkata, “ Ya Allah, aku mempunyai kedua orang tua yang sangat tua renta, lanjut usia. Kebiasaan yang aku lakukan yaitu memberi minum susu (di malam hari)  kepada kedua orang tua sebelum memberikan kepada yang lainnya.  Aku mendahulukan keduanya daripada keluarga dan budakku.

Pada suatu hari, aku mencari kayu di tempat yang tidak biasanya, tempat yang jauh. Sehingga mengakibatkan aku pulang terlatur malam, seperti biasa aku memerah susu. Ternyata ketika masuk rumah, aku menjumpai kedua orang tua sudah tertidur lelap. Aku enggan membangunkan kedua orang tua dan enggan pula memberikan minuman susu tersebut kepada anak-anaku  sebelum diminum kedua orang tua.

Meskipun anak-anakku berada di bawah telapak kakiku untuk meminta minum karena rasa lapar yang anak-anakku rasakan. Keadaan seperti itu orang tua tertidur lelap tidak aku bangunkan dan anak-anaku berada di telapak kaki sampai terbit fajar. Ya Allah, jika engkau tahu bahwa aku melakukan perbuatan itu hanya mengharap ridhaMu, maka mohon bukakanlah suatu celah hingga kami dapat melihat langit. Batu besar terbuka sedikit, akan tetapi mereka masih belum dapat keluar dari gua.


Berikutnya yang lain berdo’a, Ya Allah, aku menyukai, jatuh cinta dengan putri pamanku, jatuh cinta aku padanya layaknya seorang pria menyukai wanita idamannya. Suatu ketika aku pernah mengajaknya untuk melakukan perbuatan mesum, tetapi ia menolaknya.

Dia mau melakukannya jika aku memberinya uang seratus dinar. Setelah aku bekerja keras akhirnya uang tersebut terkumpul dan aku berikan kepada putri pamanku. Ketika aku berada di empat cabangnya, telah siap untuk bersetubuh, tiba-tiba ia berkata, “hai hamba Allah, takutkal kepada Allah dan janganlah kamu membuka cincin kecuali setelah menjadi hakmu (Menikah).

Seketika aku bangkit dan beranjak meninggalkannya. Ya Allah, Ya Tuhanku, sesungguhnya engkau mengetahui apa yang aku lakukan adalah mencari ridhaMu. Oleh sebab itu bukakanlah sedikit celah lagi. Batu besar bergeser tapi masih mereka bertiga masih belum bisa keluar dari gua.

Berikutnya orang ketiga atau terakhir berdo’a, Ya Allah, dahulu aku pernah memperkerjakan seorang pekerja dengan upah satu firaq gandum. Setelah selesai dia meminta upah, aku berikan upahnya ternyata dia tidak menghendaki. Kemudian aku kembangkan upahnya tadi hingga menghasilkan, membuahkan sapi beserta pengembalanya.

Selang beberapa waktu dia datang padaku dan meminta upahnya dahulu. Aku berkata, itu upahmu sapi dan pengembalanya, silahkan ambil semuanya. Dia berkata, takutlah pada Allah, jangan memperolokku. Aku menjawab, aku tidak memperolokmu, silahkan ambil sapi-sapi itu beserta pengembalanya, itu adalah upahmu yang aku kembangkan.

Dia pun pergi membawa sapi dan pengembalanya. Ya Allah, Engkau telah mengetahui aku melakukannya karean mengharapkan ridhaMu, Maka bukalah mulut gua untuk kami. Kemudian Allah membukakan sisanya, akhirnya ketiga orang tersebut bisa keluar dari gua tersebut.

Demikian kisah mereka yang melakukan tawasul/perantara dengan menyebut amalan-amalan baik. Dari doa tersebut tampak mereka pernah melakukan perbuatan baik, ada yang berbuat baik kepada orang tua, menghindari maksiat dan menjaga hak orang lain. Allah mengabulkan sehingga mereka bisa keluar dari gua yang tertutup batu besar. Dari kisah tersebut bisa kita ambil pelajaran. Perbuatan baik yang kita lakukan dan maksiat yang kita hindari akan berdampak baik bagi kita di dunia maupun di akhirat. Bersabar untuk taat, menjauhi maksiat, selalu mengingat Allah itu adalah kunci sukses hidup.

LDII Kediri
LDII Kediri
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah organisasi kemasyarakatan yang fokus membangun karakter profesional religius.
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments