Kediri, (8/1). Pondok Nurul Azizah dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kediri menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) pada Rabu (8/1), di aula Pondok Pesantren Nurul Azizah, Balongjeruk Kecamatan Kunjang.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pondok Pesantren Nurul Azizah, Bambang Prihono, menyampaikan harapannya agar sosialisasi ini dapat menambah wawasan para santri tentang bahaya narkoba. “Pondok Pesantren Nurul Azizah sudah memiliki peraturan yang tegas, yaitu tidak boleh ada santri yang merokok sebagai bagian dari upaya pencegahan narkoba. Dengan adanya sosialisasi ini, kami berharap para santri semakin paham dan semakin jauh dari narkoba,” ujar Bambang pada saat membuka kegiatan.
Lebih lanjut Tri Wulandari, BNN Kabupaten Kediri menjelaskan berbagai jenis Narkotika, dampak buruknya terhadap kesehatan fisik maupun mental, serta konsekuensi hukum yang mengintai bagi pelaku penyalahgunaan, ia juga mengatakan bahwa pesantren merupakan salah satu tempat strategis untuk menyebarkan informasi terkait bahaya narkoba. “Kami ingin membekali para santri dengan pengetahuan yang cukup agar mereka tidak hanya mampu menjaga diri, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat karena kalian adalah generasi emas Indonesia,” ujarnya.
Kasubbag BNN Kabupaten Kediri, Tri Wulandari, juga menegaskan santri pondok supaya berhati-hatilah jika ada orang yang tidak dikenal menitipkan barang. “Jika ada orang yang tidak dikenal menitipkan arang supaya memfoto identitasnya,” pungkasnya.
Sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan pembentukan karakter dan akhlak, Pondok Pesantren Nurul Azizah memiliki peran penting dalam memberikan edukasi yang tepat bagi para santri, agar mereka tidak hanya terhindar dari bahaya narkoba, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitar.
Sosialisasi yang dilaksanakan dengan penuh antusiasme ini mendapat apresiasi dari semua pihak. Diharapkan, dengan adanya kerjasama antara BNN dan Pondok Pesantren Nurul Azizah, generasi muda di Kabupaten Kediri dapat tumbuh sehat, cerdas, dan terhindar dari ancaman narkoba.
Melalui sosialisasi ini, para santri diharapkan semakin memahami dampak buruk narkoba yang tidak hanya merusak fisik dan mental, tetapi juga menghancurkan keharmonisan keluarga, memicu konflik, dan mengganggu hubungan sosial di lingkungan sekitar. Penyalahgunaan narkoba juga menjadi pintu masuk bagi berbagai tindak kejahatan yang merugikan masyarakat luas. Selain itu, dengan memahami ancaman pidana yang tegas bagi pengguna, pengedar, dan produsen narkoba, para santri diharapkan dapat menjauhi godaan tersebut dan menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan bebas dari narkoba.
