Kediri, (27/9). Dalam rangka membangun karakter umat islam yang profesional religious, LDII Kabupaten Kediri mengadakan program Tahfidz Al Qur’an. Sasaran program tersebut adalah anak usia dini mampu menghafal Al Qur’an.
Program Tahfidz Al Quran tersebut terpusatkan di tiap-tiap Koordinator Wilayah (Korwil) LDII Kabupaten Kediri. Dalam kesempatan tersebut LDII Korwil Timur 2 menggelar Monitoring dan Evaluasi Tahfidz Al Quran pada Minggu, (24/9) di Masjid Baiturrohim Pare.
Ratusan peserta Monitoring dan Evaluasi Tahfidz Al Quran usia SD dari PC Pare, PC Puncu, PC Kandangan, PC Kepung dan PC Badas tampak antusias mendengarkan pengarahan Anggota Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten kediri, H. Sakri Tri Pandono.
Menurut Sakri Tri Pandono, pendidikan Al Qur’an dapat menciptakan generasi yang iklas, tawaduk, khusyuk, berakhlakul karimah dan cinta terhadap sesama. Sikap tersebut yang diperlukan untuk menghadapi pengaruh globalisasi yang dapat menimbulkan pergeseran norma serta nilai-nilai kehidupan.
Lebih lanjut, Sakri Tri Pandono menjelaskan bahwa pengaruh globalisasi yang tidak terbendung lagi, memiliki pengaruh negative terhadap para generasi masa depan sehingga perlu menjadi suatu perhatian. Untuk mengatasi hal tersebut, sejak dini perlu dipersiapkan para generasi muda yang memiliki daya tahan yang tinggi. Termasuk salah satunya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Al Qur’an yang di laksanakan LDII Korwil Kediri Timur 2.
“Perlunya pembatasan penggunaan HP, karena tidak setiap membuka HP ada jaminan akan sukses, tapi Ketika setiap membuka Al Qur’an pasti ada jaminan sukses menurut sabda Rasulullah SAW yaitu di antaranya mendapat syafaat, pahala dan mahkota untuk ke dua orang tua,” kata Sakri Tri Pandono.
“Pahala orang yang membaca Al Qur’an itu luar biasa. Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf,” ujar Sakri Tri Pandono.
“Banyak kebarokahan yang didapat Ketika mengikuti program menghafal Al Qur’an seperti melatih daya konsentrasi, menstimulus otak dan tingkat kecerdasan serta menumbuhkan kedisiplinan. Dengan mempelajari dan menghafal Al Qur’an berarti membudayakan Al Qur’an di tengah masyarakat,” pungkas Sakri Tri Pandono.