Apa Artinya Ilmu Tanpa Amal
Saya memiliki teman dengan segudang ilmu pengetahuan bisnis online bahkan teman-temannya menjuluki sang database ilmu. Ironisnya tidak satupun ilmu yang ia tekuni dapat menghasilkan income lebih bahkan hari demi hari hanya belajar, belajar dan belajar. Dulu dia pernah belajar konten artikel original walaupun yang diterapkan adalah ilmu ATM (amati, tiru dan modifikasi) cukup canggih memang dan terbukti menghasilkan, namun tidak berkelanjutan padahal sudah menguasai bahkan kelasnya dia adalah mentor. Pernah juga belajar menjadi youtuber, dan saya kira dia sudah menguasai, sebab dia sering mengikuti seminar dan pelatihan yang berbayar.
Anehnya ada beberapa teman yang memiliki ilmu pas-pasan dengan penuh kenekatan dan tekun ternyata tidak disangka-sangka hasilnya luar biasa, bahkan jauh dari temanku yang hanya sebagai database ilmu. Sebagai contoh ada teman yang tidak begitu ahli dalam bidang IT, tetapi entah mengapa dia belajar sedikit dan ditekuni terus-menerus dan berhasil memasarkan jilbabnya melalui media online, luar biasa penjualannya, ada juga yang jualan gorden, sekarang dia tidak kalah dengan pemain-pemain lama bahkan dia telah memiliki toko terpercaya dan resellernya cukup banyak.
Ternyata betul orang yang nekat dan tekun seperti Bob Sadino, dia pernah berkata “Berhenti membuat rencana, MELANGKAHLAH!” MELANGKAH” demikian juga dengan Susi Pudjiastuti, agar segera mengerjakan apa saja yang bisa dikerjakan “Jangan menunggu. Kerjakan apa yang bisa kamu kerjakan” dan bahkan pengusaha-pengusaha muda sekarang sangat banyak yang bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin sukses dalam bisnisnya.
Sebagaimana kita ketahui sekarang ini untuk memasarkan produk sangat mudah bahkan tidak sulit untuk menembus pasar internasional. Kuncinya itu seperti nasihat ulama kita “Gemi Setiti, tirakat banter, Mujhid Mudzhid”. Ingat kekuatan media sosial sangat luar biasa untuk mempromosikan produk maupun transaksi jual beli. Oleh sebab itu 1400 tahun lalu Rasulullah bersabda agar mencari ilmu dunia untuk mencapai kebahagian dunia dan mencari ilmu akhirat untuk mencapai kebahagian akhirat.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ * رواه مسلم
Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.
Demikian pula dengan ilmu agama, untuk meraih derajat tinggi bahkan mencita-citakan surga firdaus tidak hanya mengandalkan kalimat tauhid (laa ilaaha illalloh) saja, kata rasulullah laa ilaaha illalloh adalah kunci masuk surga, namun kunci itu terdapat beberapa mata kunci sebagiamana kunci yang dibuat oleh Joseph Bramah, James Sargent, Samuel Segal yaitu bentuk gigi yang berbeda untuk menjaga orang sembarangan bisa membuka pintu. Artinya untuk masuk surga membutuhkan ilmu dan amal, ilmu saja tanpa amal maka tidak ada jaminan masuk surga demikian juga dengan amal, amal tanpa ilmu tidak akan diterima oleh Allah.
Itulah bedanya ilmu dunia dan ilmu akhirat, ilmu dunia dengan sedikit pengetahuan asal tekun dan nekat maka dengan kehendak allah dia akan menemukan jalannya seperti dalilnya
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ * سورة العنكبوت 69
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.
kalau ilmu akhirat harus berguru terus menerus secara berantai sampai pada rasulullah sebagai bukti kemurnian ilmu yang dipelajari dan diamalkan secara kontinyu walaupun itu sedikit seperti resep dari rasulullah SAW
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit
Perlu pembaca ketahui bahwa kita belajar ilmu agama tanpa mengetahui sumber kebenarannya bisa ditolak oleh Allah SWT, dan itu diperjelas oleh Allah dalam surat Al-Isra 36 bahwa Allah melarang amalan tanpa dasar dan dalam surat lain lebih mengerucut lagi bahwa ilmu yang diamalkan secara murnilah yang diterima oleh Allah SWT.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِه عِلْمٌ – اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُوْلًا * سورة الاسراء ٣٦
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Wama umiru illa liya’bullah mukhlis
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.