LDIIKediri.com, (15/06) 20 Pemuda DPD LDII Kabupaten hadiri diskusi selama 2 hari di tempat yang berbeda yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Kabupaten Kediri dalam tema Perspektif Moderasi Beragama dalam Kebhinekaan Guna Mencegah Konflik Sosial pada Selasa – Rabu, 14-14 Juni 2022 di Wisata Desa Sumberagung di Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri dan Wisata Ragil Kuning Desa Krenceng, Kecamatan Kepung.
Mohammad Solikin, Plt Kepala Bakesbangpol Kabupaten Kediri dalam pembukaannya memaparkan bahaya konflik dan upaya pencegahan. “Setiap perbedaan pasti ada pertentangan, konflik bisa terjadi di lingkungan keluarga bahkan bisa berskala nasional, bentuknya terbuka bahkan laten, orang yang berlarut-larut dalam konflik itu tidak baik, namun dari sisi baiknya timbulnya konflik mengajarkan kita untuk berpikir.” kata Mohammad Solikin.
“FKUB adalah salah satu modal sosial untuk membangun kerukunan dengan dialog, komunikasi dan diskusi, selain itu Mas Bup juga menyediakan waktu untuk berdialog dengan masyarakat di program Ngopi Bareng.” Ujar Mohammad Solikin, Plt Kepala Bakesbangpol Kabupaten Kediri.
Dalam kesempatan yang sama Dr. Asyhari Masduki, M.A, Dosen IAIFA Sumbersari – Kencong, Kediri, menjelaskan bahwa akhlak mulia adalah kunci untuk menyatukan sesama anak bangsa, tidak mungkin menyatukan pemahaman suatu agama baik itu aqidah, ibadah dan akhlak.
“Kalau kita berbicara tentang keharmonisan dalam pergaulan sesama anak bangsa, memang yang harus dikedepankan adalah ahlaq atau etika atau moral, karena inilah yang menyatukan sesama kelompok, sesama anak bangsa.” Ujar Ashari.
“Berbicara masalah agama, setiap agama memiliki 3 ajaran pokok yaitu akidah ibadah dan ahlaq, akidah dan ibadah ini setiap agama memiliki aqidah masing-masing, sehingga aqidah dan ibadah tidak mungkin bisa disatukan dengan agama lain, satu-satunya hal yang bisa dikedepankan adalah ahlaq karena setiap agama pasti mengajarkan kemanusiaan, ahlaq mulia sesama manusia.” ujar Asyhari Masduki.
Lebih lanjut, Kuswartono, S.E, M.Si, Penasehat Situs nDalem Pojok – Kediri dan Pengurus Apindo dan Kadin mengatakan bahwa diskusi dengan tema tentang moderasi beragama tidak membahas cara beragama, namun membahas bagaimana cara beragama di tengah-tengah masyarakat.
“Tema kita memang tentang moderasi beragama dan mencegah konflik, ibarat sebuah gunung es, kalau digambarkan atasnya cuma nampak sedikit tapi ternyata bawahnya lebih besar, konflik di sekitar kita itu seperti gunung es, yang nampak hanya sedikit tapi yang bawah begitu besar, inilah potensi yang perlu kita hindari.” kata Kuswartono.
“Berbicara moderasi beragama itu tidak berbicara tentang agama tapi bagaimana cara beragama kita yang kadang akan terjadi bersinggungan atau gesekan dengan penganut agama lain.” pungkas Kuswartono.
Dalam kesempatan yang lain, Agus Sukisno, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, menyambut baik undangan 20 Pemuda LDII untuk mengikuti diskusi tersebut.
“Kami menyambut baik undangan Bakesbangpol, unsur pemerintah daerah bersama eleman masyarakat mengadakan diskusi, tentu ini akan berdampak positif untuk Kabupaten Kediri. Keadaan ini akan membantu pemerintah memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat Kabupaten Kediri, termasuk membangun spiritual dan fisik sehingga masyarakat merasa pemerintah hadir dan masyakarat diharapkan dalam kondisi aman, damai sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kediri.” kata Agus Sukisno, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri.