LDIIKediri, (21/4). Pondok Pesantren Nurul Hakim, Ngino – Kaliawen, gelar Pelatihan Astonomi untuk santri pesantren pada, Kamis, (20/4).
Pelatihan tersebut dilaksanakan secara teori dan praktek, bersamaan dengan terjadinya gerhana matahari hibrida, dengan harapan santri tidak hanya memahami dalilnya namun mereka dapat mengetahui secara langsung praktek pengamatan, sebagaimana yang disampaikan oleh inisiator pelatihan, Hj. Elly Yulianti.
“Pengetahuan sudah mulai bertambah, di Pondok ini mengetahui ilmu tentang astronomi, kami sangat bangga jika santri kami dapat menguasai ilmu tentang astronomi,” kata Hj. Elly Yulanti, inisiator pelatihan.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Luk, Pengasuh Ponpes Nurul Hakim, berharap mengetahui ilmu tentang astronomi, dan berharap dapat dikembangkan.
“Tadi sebelum memulai pengamatan, santri kami telah mendapat materi tentang astronomi, mudah-mudahan santri kami, nanti ketika di masyarakat dapat mengembangkan ilmu tersebut,” ujar Gus Luk, pangasuh Ponpes Nurul Hakim.
Pelatihan yang dipandu oleh, Madhonna Nur’Aini, mulai dengan pengenalan benda-benda langit juga praktek pengamatan Gerhana Matahari Hibrida melaui teleskop. Menurut Madhonna Nur’Aini, gerhana matahari ada tiga macam, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari langka.
“Gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023 adalah gerhana cincin, gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian yang secara berurutan di waktu yang bersamaan, jadi ini termasuk gerhana matahari langka, pusat gerhana dapat dilihat di sekitar Ambon,” kata Madhonna Nur’Aini, pemandu pelatihan.
Lebih lanjut, Madhonna Nur’Aini, menambahkan bahwa gerhana matahari hibrida di Indonesia dapat diamati sejak pukul 8.00 hingga 14.00, untuk wilayah Kediri dapat diamati sejak 8.50 dan puncaknya 10.50, namun di Kediri gerhana matahari dapat dilihat 60 pesen dari gerhana matahari total.