Kediri, (20/10). Pesantren LDII Kabupaten Kediri hadiri pertemuan koordinasi Koordinasi P2TB Pondok Pesantren Kabupaten Kediri di Ruang Kilisuci Pemerintah Kabupaten Kediri pada Kamis, (19/10).
Pertemuan ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara pondok pesantren, pemerintah daerah, dan lembaga kesehatan dalam rangka mengendalikan penyebaran tuberkulosis di lingkungan pesantren.
Lebih dari 50 perwakilan pesantren termasuk pesantren yang berada di bawah naungan LDII Kabupaten Kediri seperti Ponpes Nurul Hakim Plemahan, Ponpes Nurul Azizah Balongjeruk, Ponpes Babussalam Siman, Ponpes LDII Nuril Muttaqin Kras, berkumpul untuk berdiskusi tentang langkah-langkah konkret yang dapat diambil dalam mengatasi masalah kesehatan ini.
Salah satu agenda utama pertemuan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang tuberkulosis, gejala awalnya, pentingnya deteksi dini, serta upaya-upaya pencegahan yang dapat diadopsi oleh pesantren. Para peserta mendengarkan presentasi dari narasumber yang berkompeten di bidang kesehatan, yang memberikan wawasan mendalam tentang cara mengidentifikasi kasus TB, serta langkah-langkah yang perlu diambil dalam merawat dan mengisolasi pasien.
Dalam pertemuan tersebut dr. Ria Rohmatul Karimah (Kepala Puskesmas Ngasem) mengatakan bahwa Tuberkorosis (TB) salah satu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius yang terutama mempengaruhi paru-paru.
“Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin,” kata dr. Ria ROhmatul Karimah.
Gejala TB kebanyakan orang yang terinfeksi dengan bakteri yang menyebabkan Tuberkulosis tidak memiliki gejala. Saat TB menyerang badan akan berkeringat di malam hari, demam, kehilangan selera makan, kelelahan, malaise, panas dingin atau berkeringat
Sebagai langkah nyata dalam pengendalian TB, pertemuan tersebut juga membahas cara untuk melakukan pelacakan dan pengawasan bagi santri yang diduga terinfeksi tuberkulosis. Hal ini merupakan komitmen bersama untuk meminimalkan penyebaran TB dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan di kalangan pesantren.
Pertemuan koordinasi ini adalah langkah positif dalam upaya bersama mengatasi tuberkulosis di Kabupaten Kediri, dengan kolaborasi yang kuat antara pesantren, pemerintah daerah, dan lembaga kesehatan. Diharapkan bahwa dengan upaya bersama ini, Kabupaten Kediri dapat memperkuat langkah-langkah pencegahan dan pengobatan TB, menjadikan masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan kesehatan mereka.