Wednesday, September 11, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeKisah IslamPERISTIWA GHABAH: Unta-Unta Orang Iman Dirampok

PERISTIWA GHABAH: Unta-Unta Orang Iman Dirampok

Peristiwa ini terjadi tiga hari sebelum perang Khaibar. Latar belekang peristiwa ini, sebagaimana penuturan Salamah bin Akwa bahwa Rosulullah SAW, mengutus Rabbah, pembantunya, untuk mendatangi tempat penggembalaan unta-unta yang sedang diperah susunya. Salamah bin Akwa ikut serta bersamanya dengan membawa kuda Abu Thalhah. Pada pagi harinya, muncullah Abdurrahman Al Fazari bersama rekan-rekannya merampok semua unta itu dan membunuh penggembalanya. Kemudian, Rabbah melaporkan hal itu kepada Rasulullah. Sementara Salamah bin Akwa terus berperang sendirian di sebuah bukit yang tinggi sambil berteriak sekeras-kerasnya hingga tiga kali. Salamah mengejar mereka dan melepaskan anak panah kepada mereka. Salamah bin Akwa terus membuntuti sehingga mereka meninggalkan 39 mantel dan 30 tombak untuk mempermudah pelarian mereka.

Setibanya di sebuah celah bukit di bilangan Tsaniyyatul Wada, mereka duduk-duduk untuk makan siang hingga datang para penunggang kuda dikirim oleh Rosulullah SAW. Sambil menyibak-nyibak pepohonan. Orang yang paling depan adalah Akhram lalu disusul Abu Qatadah Miqdad bin Aswad.

Akram berhasil menghadang Abdurrahman dan berhadapan dengannya. Namun, Abdurrahman dapat menikam Akram hingga tewas. Abdurrahman pun mengalihkan kudanya sehingga dia berhadapan dengan Abu Qatadah. Keduanya pun bertarung hingga akhirnya Abu Qatadah dapat membunuhnya.

Melihat kejadian ini , teman-teman Abdurrahman pun melarikan diri. Pasukan muslim membuntuti mereka. Sebelum matahari terbenam, mereka tiba disebuah lembah mata air yang bernama Dzu Qarad. Rasulullah pun tiba. Salamah bin Akwa berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang itu sudah kehausan. Jika engkau mengirimku bersama 100 orang pasukan, tentu aku akan dapat meringkus dan memenggal leher meraka.” Akan tetapi, Rasulullah mencegahnya kemudian bersama-sama kembali ke Madinah. Urusan Madinah diserahkan kepada Ibnu Ummi Maktum. Ada pun bendera diserahkan kepada Miqdaf bin Amir.

LDII Kediri
LDII Kediri
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah organisasi kemasyarakatan yang fokus membangun karakter profesional religius.
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments