Ketum LDII: Sejak Muda Hidup Saya Untuk LDII
LDIIKediri.com, (08/04). Musyawarah Nasional (Munas) LDII IX 2021 yang berlangsung di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Jakarta Timur pada 7-8 April 2021 secara aklamasi memilih Chriswanto Santoso sebagai Ketua Umum, penetapan tersebut setelah memperhatikan dukungan 34 DPW LDII se-Indonesia secara bulat.
Semua DPW secara umum mendukung Chriswanto Santoso karena pengalaman panjang yang sangat luar biasa dan dianggap memiliki integritas moral yang baik serta mampu membangun komunikasi dan jejaring yang luas dengan berbagai elemen bangsa.
Peserta Munas secara umum mendukung Criswanto Santoso Ketua Umum LDII periode 2021-2026 namun bukan tanpa syarat, rekomendasi dari seluruh provinsi untuk menyerahkan seluruh jabatan legislatif maupun eksekutif.
Dalam pidatonya Chriswanto tidak merasa terbebani dengan rekomendasi DPW agar menyerahkan seluruh jabatannya, karena ia menyadari sejak muda hidupnya untuk LDII.
“Saudara-saudara sekalian waktu Rapimnas salah satu tuntutan dari rekan-rekan menjadi Pj. Ketua Umum LDII harus mengundurkan diri dari jabatan partai, pada saat itu saya menjabat Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Timur, saya pada tanggal 20 Agustus 2020 disahkan untuk menjadi Pj. Ketua Umum LDII kemudian saya minta waktu empat hari pada forum saat itu sehubungan tanda tangan saya untuk keabsahan sebuah proses masih diperlukan sebagai pengurus partai, maka itu saya segera selesaikan setelah selesai tanggal 25 Agustus 2020 saya mengundurkan diri dari Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Timur, surat sudah saya tembuskan kepada DPP dan sudah diarsipkan DPP LDII, jadi secara kepartaian saya sudah tidak masuk dalam kepengurusan partai apapun,” ujar Chriswanto.
“Kemudian saudara sekalian pada bulan Januari yang lalu, saya sudah terlanjur pada tahun 2019 sebagai calon anggota legislatif dan kebetulan sampai sekarangpun saya masih calon jadi sejak tahun 1992 menjadi caleg dan kebetulan belum betul-betul menjadi anggota legislatif, pada bulan januari yang lalu kebetulan yang urutan no satu meninggal dunia sehingga secara proses undang-undang secara otomatis saya menjadi pengganti dari yang meninggal,” kata Chriswanto saat menjelaskan keberadaanya di Partai Golkar.
“Saya menyadari sepenuhnya semenjak bujang saya pengurus Lemkari dan pengurus LDII. Maka dari hidup saya untuk LDII, maka begitu ada persyaratan permintaan mundur dari pencalegan dan saya tidak enak dari PAW maka tidak saya proses dengan serius, sehingga sudah empat bulan proses ini belum selesai jadi saya belum menjadi anggota dewan, maka tidak ada masalah untuk mengundurkan diri dari anggota dewan, oleh karena itu saudara-saudara permintaan saudara itu menjadi alasan kuat untuk mencabut mengajukan permohonan dari PAW,” kata Chriswanto Santoso, saat menyampaikan kesanggupannya menjadi Ketua Umum DPP LDII.