700 Remaja LDII Ikuti Pelatihan Bisnis Kuliner
LDIIKediri.com, (11/04). Himda LDII (Himpunan Pemuda) sukses mengadakan Pelatihan Kemandirian Bisnis Kuliner yang bertempat di Korwil Kediri Timur 2 pada Minggu, 10 April 2021 bertempat di studio utama Ponpes Babussalam Kecamatan Kepung yang diikuti oleh 700 peserta yang tersebar di 37 titik studio dari PC (Pimpinan Cabang) Pare, PC Badas, PC Puncu, PC Kepung dan PC Kandangan secara luring dan daring.
Sebagaimana diketahui bahwa kemandirian adalah salah satu goal yang harus di capai oleh remaja LDII yang dibantu oleh pengurus LDII di tingkat pusat hingga Pimpinan Anak Cabang, berbagai kegiatan pelatihan telah dilakukan hampir di seluruh wilayah LDII kabupaten Kediri sebagai tindak lanjut instruksi Pimpinan Pusat LDII.
“Pelatihan Bisnis Kuliner ini dalam rangka menindaklanjuti arahan Ketua DPP Criswanto Santoso tentang Tri Sukses Remaja yaitu Alim-Faqih, Ahklakul karimah dan Mandiri,” kata Andik sunawan, Pengurus Himda LDII Kab. Kediri
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat diantaranya Mencuci tangan, cek suhu tubuh, memakai masker dan menjaga jarak ketika di tempat acara, lebih lanjut Andik Sunawan mengatakan “Kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan kepada pemuda pemudi LDII dalam kewirausahaan sebagai bekal memasuki kehidupan berumah tangga,” ujar Andik Sunawan.
Memang kemandirian tidak hanya melalui bisnis kuliner, tahap demi tahap pelatihan diberikan sebagai modal alternatif kemandirian remaja sebagaimana yang disampaikan oleh Dewan Penasehat DPD LDII Kabupaten Kediri.
“Kegiatan ini merupakan salah satu alternatif dalam kemandirian yaitu mencari maisyah dan kami mengharapkan dengan kegiatan ini para pemuda pemudi mempunyai wawasan lebih luas serta termotivasi dan membiasakan berfikir dengan otak kanan untuk selalu berkhusnudhon bisa sukses” Kata H. Solihun, Dewan Penasehat LDII Kediri Korwil Timur 2.
Menurus Agus salah satu peserta dari PAC Bringin merasa termotivasi untuk membuka usaha kuliner dan akan mencoba bisnis tersebut di akhir lebaran tahun ini.
“Setelah saya mengikuti pelatihan ini wawasan saya terbuka untuk membuka usaha kuliner, saya bersyukur mendapat bekal kemandirian ini menjadi entrepreneur, insya allah akan saya praktekan setelah setelah lebaran,” kata Agus, peserta pelatihan.
“Keberhasilan peserta sesuai dengan kemauan peserta, karena background mereka berbeda-beda tetapi kalau dapat menekui dengan sungguh-sungguh minimal enam bulan mereka berhasil, pengalaman saya sekitar 20 hingga 25 persen dari peserta ini dapat menyerap pelatihan ini dapat berhasil,” ujar Chef Yudianto, pelatih kemandirian kuliner.