LDII Kediri, (4/12). Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) bekerjasama dengan DPP LDII dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-60 gelar Pelatihan Skill Bantuan Hidup Dasar pada Sabtu, 3/11 di Ponpes Wali Barokah Kediri.
Menurut KH. Sunarto, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah, kegiatan tersebut memiliki keterkaitan dengan prestasi Ponpes Wali Barokah masuk 3 besar lomba pesantren sehat tingkat provinsi.
“Kegiatan ini ada kaitan dengan pesantren, beberapa waktu lalu PPWB memperoleh juara 3 pesantren sehat tingkat provinsi,” kata KH. Sunarto, saat memberikan sambutan Pelatihan Skill Bantuan Hidup Dasar.
Menurutnya kegiatan tersebut akan menambah motivasi dan kesemangatan para pengurus pesantren untuk meningkatkan kualitas kesehatan pesantren.
Lebih lanjut KH. Sunarto mengatakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukan sekadar slogan, tetapi menjadi tantangan bagi pesantren dibawah naungan LDII untuk mewujudkan Tri Sukses (Akhlakul Karimah, Alim-Fakih, Mandiri) tidak ada artinya tanpa dukungan kesehatan yang memadai.
“Menyongsong Indonesia emas 2045 tidak ada artinya kalau tidak di dukung kesehatan yang memadai,” kata KH. Sunarto.
Dihadapan ratusan para peserta pelatihan yang digelar secara hybrid KH. Sunarto, mengatakan pesantren Wali Barokah membuka kerjasama dengan berbagai instansi maupun lembaga untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan, sebagaimana yang ia kutip dari sabda Rasulullah dalam riwayat Sunan Ibnu Majah Kesehatan bagi orang yang bertaqwa lebih baik daripada kekayaan.
Dalam kesempat tersebut dokter Riko Lauzuardi, Sp.KJ, mewakili Ketua FKKI saat memberikan sambutan mengatakan bahwa masalah kesehatan di masyarakat itu cukup banyak, masyarakat tidak boleh pasrah dengan instansi kesehatan pemerintah namun semua harus peduli dengan masalah kesehatan.
Lebih lanjut dokter Riko Lazuardi mengatakan kegiatan serupa telah dilakukan di 80 titik se-Indonesia, diharapkan menjadi pemantik bagi pengurus LDII di daerah dan seluruh masyarakat memiliki kepedulian terhadap kesehatan.
“Beberapa daerah ada yang lapor, kami hanya bisa memberikan tensi darah, ada juga yang hanya memiliki bidan sehingga hanya dapat membantu kesehatan ibu-ibu hamil, itu tidak apa hal tersebut adalah bukti bakti untuk masyarakat untuk mendamarmabatikan ilmunya untuk masyarakat,” kata dokter Riko Lauzardi.
“Harapan kami kita dapat memaksimalkan kemampuan kami untuk masyarakat, dan kerja sama ini diharapkan tetap berjalan lancar dan terasa langsung manfaat bagi masyarakat,” kata dr. Riko.