Saturday, January 25, 2025
Google search engine
HomeDPP LDIIMembangun Generasi Religius Melalui Kesehatan dan Pangan

Membangun Generasi Religius Melalui Kesehatan dan Pangan

LDII Kediri, (4/12). Dalam rangka Hari Bakti Kesehatan Nasional, Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) bekerja sama dengan DPP LDII menggelar webinar secara hybrid, yang diikuti oleh pengurus LDII tingkat provinsi, kabupaten, dan pesantren di bawah naungan LDII, pada Sabtu, (30/11) di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri.

Prof. Dr. Ir. Rubiyo, M.Si, Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat DPP LDII, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara FKKI dan DPP LDII. “Kegiatan ini adalah amal shalih kita bersama untuk menciptakan generasi yang profesional dan religius,” ujar Prof. Rubiyo.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Bulan Bakti Kesehatan Nasional telah dimulai sejak awal November, dan kegiatan ini telah dilakukan secara masif. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan generasi penerus yang memiliki kompetensi dan wawasan kebangsaan yang baik. Menurut Prof. Rubiyo, hal ini sejalan dengan delapan klaster pengabdian yang dimiliki LDII, yaitu kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi digital, serta energi baru terbarukan.

“Setiap klaster ini memainkan peran penting dalam membangun bangsa yang kuat dan sejahtera,” tambahnya.

Prof. Rubiyo juga menegaskan bahwa kesehatan adalah dasar dari semua aspek kehidupan. Untuk menghasilkan generasi emas pada tahun 2045, kita perlu memastikan kesehatan yang baik. Kesehatan adalah fondasi yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, masyarakat harus terus memperkuat berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk pemenuhan pangan yang sehat dan bergizi.

“Pangan memiliki peran yang sangat besar dalam kesehatan kita. Tanpa asupan pangan yang cukup dan bergizi, kita tidak mungkin bisa menghasilkan SDM yang profesional dan religius. Faktor ini sering terlupakan, padahal pangan sangat erat kaitannya dengan kesehatan,” jelas Prof. Rubiyo.

Ia juga mengingatkan pentingnya menciptakan lingkungan yang sehat, yang dapat mendukung tumbuh kembang anak-anak. Sebagai contoh, pesantren bisa membangun lingkungan yang sehat dengan memperhatikan kualitas udara, salah satunya dengan menanam tanaman yang dapat menghasilkan oksigen.

“Menanam tanaman tidak hanya untuk estetika, tetapi juga untuk manfaat kesehatannya,” lanjut Prof. Rubiyo.

Contoh yang diberikan oleh Prof. Rubiyo adalah tanaman jahe, yang mudah didapat di rumah. “Ini adalah contoh bagaimana kita bisa mengelola sumber daya yang ada untuk mendukung kesehatan kita. Kita tidak perlu membeli obat mahal jika kita tahu bagaimana cara memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar kita. Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan,” katanya.

Di beberapa daerah yang memiliki cukup sumber daya pangan, masih terdapat masalah stunting. Hal ini sering disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap kebutuhan pangan anak. “Terkadang, ibu sibuk dengan gadget sehingga terlambat memberi makan anak, yang berujung pada pemberian makanan instan yang tidak sehat. Ini adalah masalah yang harus kita perbaiki bersama,” tegas Prof. Rubiyo.

Di akhir sambutannya, Prof. Rubiyo menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi yang profesional dan religius, dengan dasar kesehatan yang baik, lingkungan yang mendukung, serta pengelolaan pangan yang tepat.

LDII Kediri
LDII Kediri
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah organisasi kemasyarakatan yang fokus membangun karakter profesional religius.
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments