LDII Kediri, (2/10). Persinas ASAD sukses menggelar Pasanggiri Zona Lima di Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kaliawen, Kabupaten Kediri, Minggu (22/9). Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan para pesilat sekaligus memberikan apresiasi berupa kenaikan tingkat bagi mereka yang berprestasi.
Menurut Suparjo, pengurus Persinas ASAD Provinsi, pencak silat tidak hanya menjadi ajang olahraga beladiri, tetapi juga merupakan hiburan yang dinikmati masyarakat. “Pencak silat kini bukan sekadar seni bertarung, namun sudah menjadi bagian dari budaya dan hiburan rakyat,” ujarnya.
Ketua pelaksana Pasanggiri, Imam Basuki, menyampaikan bahwa ajang ini diikuti oleh 404 peserta dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Pondok Walibarokah, serta Kabupaten Nganjuk. Dari total peserta, 130 berasal dari kategori usia istimewa, sementara 274 lainnya dari kategori usia dini.
Kontingen Tulungagung menyampaikan harapannya agar Pasanggiri seperti ini bisa diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Mereka menilai ajang ini menjadi motivasi penting bagi para pesilat untuk terus berlatih. “Kami mempersiapkan atlet jauh-jauh hari dengan seleksi di tingkat kecamatan hingga kabupaten, agar bisa mengirimkan pesilat terbaik,” ujar perwakilan dari kontingen Tulungagung.
Pasanggiri ini tak hanya menjadi sarana kompetisi bagi para pesilat, tetapi juga wujud pelestarian budaya dan seni pencak silat di tengah masyarakat.