Khofifah Buka Muswil LDII Jatim Secara Virtual
LDIIKediri.com (29/08) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka secara resmi Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Timur pada Sabtu, 29 Agustus 2020 secara virtual menggunakan media zoom dan Senkom Digital Communication.
Muswil dengan tema “Membangun Jatim Cerdas, Sehat dan Harmoni melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Profesional Religius” diikuti ketua, sekertaris DPD Kab/kota dan Wanhatda di 38 titik kumpul seluruh kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Dalam sambutannya Gubernur Khofifah berharap nantinya program LDII bersinergi sehingga memberi maslahat bagi masyarakat khususnya Jawa Timur. “Wujud ikhtiar kita mendorong agar negara ini segera terentas dari kontraksi ekonomi, di Jawa ini cukup dalam, di Jatim minus 5,9 %. Selain itu dampak PHK di Jatim mencapai 4% namun ada provinsi di Jawa hingga 12% secara umum Jatim terendah se-Jawa ini karena kontribusi semua pihak,” ujar Khofifah dalam sambutannya.
Berbagai efek dari pandemi covid-19 ini cukup mengganggu aktifitas sehingga masyarakat diajak untuk jaga jarak, pertemuan fisikpun sangat terbatas dan sebagainya.
“Saya ingin menyampaikan pada keluarga besar LDII, sebagaimana di sampaikan ketua umum LDII sedang membangun platform Pondok Karakter ini bisa menjadi referensi bagi lembaga yang mengadakan pendidikan. Pendidikan tidak hanya transfer of knowledge oleh karena itu inovasi LDII ini akan menjadi pintu pembuka penguat pendidikan kita,” ungkap Gubernur Jatim.
“Peningkatan pendidikan di Jawa Timur sangat luar biasa dari seluruh elemen yang menyelenggarakan pendidikan. Jawa timur memiliki nilai tertinggi yang lolos SNMPTN dan sangat signifikan dibanding provinsi lain,” tandas Khofifah.
Masalah ekonomi juga menjadi perhatian gubernur wanita pertama di Jawa Timur, dimana wajah ekonomi dunia ini banyak sekali raksasa ekonomi, gubernur mendorong agar bisa agar mengamati competitor dan berharap agar bisa bersinergi, berkolaborasi, sharing ekonomi agar menjadi kekuatan besar sehingga kerja kerasnya bisa memenuhi kebutuhan dunia dan akhirat.
“Era digitalisasi akan terjadi pada 2030 artinya sembilan tahun lagi harus siap menghadapi peran digital dalam segala bidang, seperti digitalisasi ekonomi, pendidikan dan kesehatan, seperti sekarang ini telah bisa dirasakan adanya sekolah secara daring, tidak perlu konsultasi secara langsung dengan dokter karena telah di layani dengan media telemedicine,” kata Khofifah Indar Parawansa mantan Menteri Sosial sebelum menjabat Gubernur Jatim.
Menurut Amien Adhy, LDII adalah satu-satunya organisasi yang mendapat rekomendasi dari gugus tugas covid-19 Surabaya untuk menggelar Muswil. “Kami mengucapkan terima kasih hadirnya gubernur secara virtual dan telah memberi pengarahan. Muswil ini untuk melaporkan tanggung jawab ketua dan diharapkan menghasilkan keputusan yang manfaat bagi intern warga LDII dan masyarakat Jatim pada umumnya,” ujar Amien Adhy.
Amien Adhy sangat memperhatikan tentang rumah tangga, sebab semua berawal dari rumah tangga. Pola asuh, pola didik agama sangat penting dalam sebuah rumah tangga sehingga membantu sembilan program pemerintah yaitu Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Amanah, Jatim Berdaya, dan Jatim Harmoni.
“Pada bidang ekonomi, Pandemi Covid-19 juga menimbulkan persoalan yang parah, dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat bahkan menurun, terkoreksi sangat dalam bahkan berpotensi hingga minus, yang apabila dibiarkan permasalahan ini dapat berubah secara cepat menjadi krisis, melahirkan persoalan multi-dimensi seperti pengangguran, kemiskinan, gangguan ketertiban dan keamanan, kekurangan pangan, bahkan kelaparan,” kata Criswanto Santoso saat menyampaikan sambutan semenjak menjabat sebagai Pj. Ketua Umum DPP LDII.
Criswanto Santoso juga berharap Muswil ini memilih ketua yang benar-benar miliki integritas secara utuh. “Saya meminta kepada Saudara-Saudara Peserta Muswil IX LDII Jawa Timur untuk benar-benar menghadirkan integritasnya secara utuh nantinya dalam memilih jajaran pimpinan, menyusun program kerja wilayah dan rekomendasi wilayah, karena sudah menjadi kenyataan dalam organisasi, bahwa perubahan dalam organisasi termasuk menjadikan LDII lebih agile, lebih cepat, lebih trengginas, hanya dapat terdorong secara efektif apabila dorongan itu bersumber dari atas, dari pimpinan LDII berintegritas,” tegas Criswanto Santoso.