LDIIKediri.com, Tengah malam pada akhir Safar 11 Hijriah, Rasulullah pergi ke Baqi’ Al-Garqad memintakan ampunan para ahli kubur. Pagi harinya beliau mulai sakit hingga dipapah Fadl bin Abbas dan Ali bin Abi Thalib menuju rumah Aisyah. Beliau bersabda, “Wahai Aisyah! Aku merasakan sakitnya makanan dari Khaibar”.
Lima hari sebelum wafat, suhu badan Rasulullah saw, semakin tinggi hingga beliau minta diguyur air. Hari esoknya, Rasulullha saw, berwasiat dengan tiga hal: (1) agar mengusir Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab; (2) pengiriman satuan utusan seperti yang beliau lakukan; (3) tentang shalat, zakat, dan hamba sahaya. Riwayat lain adalah berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunah.
Dua hari sebelum wafat, Rasulullah saw meminta dipapah untuk berjamaah shalat . waktu itu, Abu Bakar menjadi imam. Melihat Rasulullah hadir, Abu Bakar mundur, tapi Rasulullah menyuruhnya untuk melanjutkan jadi imam. Sehari sebelum wafat, Rasulullah saw, memerdekakan para hamba laki-lakinya, menyedekahkan 70 dinar harta tersisa, memberikan senjata kepada kaum Muslimin. Sementara itu, baju besi beliau masih digadaikan 30 sha’ gandum pada orang yahudi.
Pada senin 12 Rabiulawal 11 Hijriah, Rasulullah saw sang pembawa kebenaran, penunjuk jalan, teladan alam semesta berpulang ke Rafiqil A’la memenuhi panggilan Allah Azza Wa Jalla, Dzat yang mengutus dan memanggil kembali ke sisi-Nya.
Annas meriwayatkan, “Pada hari Rasulullah saw datang ke Madinah, bersinarlah segala sesuatu. Ketika beliau wafat, semua menjadi gelap”.
Para sahabat histeris dan hampir tidak percaya bahwa Rasulullah wafat. Untuk menenangkan kaum Muslimin, Abu Bakar menyampaikan Khutbah, “Wahai manusia! Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah mati. Barang siapa yang menyembah Allah,sesungguhnya Dia terus hidup, tidak akan pernah mati”. Kemudian, Abu Bakar membaca QS Ali Imran, 3:144.