Balai Desa Jambean, Kecamatan Kras
Perwakilan LDII PC Kras, Bapak Prasetyo, turut hadir dalam kegiatan IPARI Kampung Moderasi Beragama (KMB CARE) yang diselenggarakan oleh IPARI Kabupaten Kediri bekerja sama dengan KUA Kecamatan Kras. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi antarumat beragama, memperkuat sinergi antara organisasi masyarakat (ormas), tokoh lintas agama, dan pemerintah dalam menjaga kerukunan serta keharmonisan sosial di lingkungan masyarakat.
Kegiatan IPARI Kampung Moderasi Beragama ini dilaksanakan di Balai Desa Jambean dan diikuti oleh berbagai unsur masyarakat. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua IPARI Kabupaten Kediri Dr. Alfiatus Sholihah, S.Ag., M.Pd.I, yang menekankan pentingnya semangat moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat. Menurutnya, sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan merupakan fondasi penting dalam menjaga kedamaian dan persatuan bangsa.
Hadir pula Kepala KUA Kecamatan Kras H. Mahbub Budiono, M.Ag, yang menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif ormas dan tokoh agama dalam mendukung kegiatan ini. Beliau menekankan bahwa moderasi beragama bukan sekadar slogan, melainkan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan lingkungan yang rukun, damai, dan saling mendukung satu sama lain.
Acara ini juga dihadiri oleh Kanit Intelkam Polsek Kras Aiptu Didik S.H, Penyuluh Agama Kecamatan Kras Asrori S.Ag sebagai pembawa acara, serta para narasumber dari berbagai agama dan kepercayaan yang berbagi pandangan mengenai pentingnya toleransi, kolaborasi, dan semangat kebersamaan dalam menjaga keutuhan bangsa.
Selain tokoh-tokoh utama tersebut, kegiatan IPARI KMB CARE juga dihadiri oleh para penyuluh lintas agama (Islam, Kristen, Hindu), tokoh masyarakat, Kapolsek Kras, serta perwakilan berbagai organisasi kemasyarakatan. Kehadiran lintas elemen ini menjadi bukti nyata bahwa kerukunan dan keharmonisan dapat diwujudkan melalui komunikasi terbuka dan kerja sama yang solid.
Melalui diskusi dan dialog lintas agama, para peserta diajak untuk memahami makna moderasi beragama secara lebih mendalam. Moderasi beragama bukan berarti mencampuradukkan keyakinan, melainkan membangun sikap tenggang rasa, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Dengan cara ini, masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai tanpa harus kehilangan jati diri dan keyakinannya masing-masing.
Bapak Prasetyo, perwakilan dari LDII PC Kras, menyampaikan bahwa LDII secara konsisten mendukung kegiatan yang memperkuat toleransi dan kebersamaan. “LDII berkomitmen menjadi bagian dari solusi dalam menjaga kerukunan umat beragama. Kami mendukung program-program pemerintah yang mendorong terciptanya masyarakat yang rukun, damai, dan saling menghormati,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas agama, ormas, dan pemerintah merupakan kunci dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat. Melalui kegiatan seperti IPARI Kampung Moderasi Beragama, diharapkan masyarakat semakin terbuka, saling menghargai, dan mampu menjaga persatuan dalam bingkai kebhinekaan.


