Pendampingan Orang Tua Saat Remaja
LDIIKediri.com – Pendampingan anak sejak dini merupakan sesuatu yang harus dilakukan orang tua, termasuk ketika anak memasuki usia remaja. Ketika usia remaja anak-anak merasa memiliki kehidupan yang bebas, merasa penasaran terhadap sesuatu yang baru, keberadaannya ingin di anggap, emosi tidak stabil dan fungsi seksualitas meningkat.
Kedekatan orang tua ketika anak usia remaja memiliki peranan penting. Dengan kedekatan menyebabkan anak mampu menceritakan tentang sesuatu yang di alami dan di rasakan. Namun sering kali di jumpai di tengah-tengah masyarakat anak remaja lebih dekat pada teman-temannya dari pada orang tua. yang lebih memprihatinkan anak lebih nyaman mengungkapkan kepada teman tentang privasi yang di anggap penting tanpa disadari nantinya akan berdampak pada kehidupan. Beberapa cara dilakukan orang tua menjalin kedekatan anak usia remaja, diantaranya:
- Membangun komunikasi dua arah,
pergaulan yang dilakukan anak tidak selamanya orang tua mengetahui, belum lagi rasa keinginan yang banyak ketika usia remaja. Membangun komunikasi dua arah merupakan jalan keluar agar mengetahui sesuatu yang dilakukannya. Berilah waktu anak untuk bercerita, ketika anak bercerita kita bisa memberikan masukan dan motivasi yang membangun. Ungkapan peribahasa sejahat-jahatnya harimau tidak akan memakan anaknya sendiri artinya orang tua tidak akan tega membuat celaka anaknya sendiri.
- Memerkenalkan norma dan nilai agama,
Saat usia remaja, mereka merasa memiliki kehidupan bebas dan kadangkala melampaui batas. dengan mengenal norma dan nilai agama akan mampu membentengi, karena dalam ajaran agama terdapat aturan seperti apa beretika dalam pergaulan dan bersosialisasi, termasuk mengenal lawan jenis. Sebagaimana kisah sahabat al-Fadhl bin Abbas berwajah rupawan sedang membonceng Nabi SAW saat perjalan ke makkah, di tengah perjalanan ada perempuan yang cukup cantik. seketika al-Fadhl bin Abbas memandang perempuan itu, demikian juga perempuan memandang al-Fadhl bin Abbas.Nabi Muhammad segera memalingkan wajah al-Fadhl bin Abbas ke arah yang lain dan Nabi bersabda “Anak laki-laki saudaraku, sesungguhnya hari ini barang siapa yang mampu mengendalikan pendengaran, penglihatan dan lisannya, niscaya Allah akan mengampuni.” sebagaiamana hadsit di riwayatkan Imam Ahmad bawah ini:
كَانَ الْفَضْلُ بْنُ عَبَّاسٍ رَدِيفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَرَفَةَ قَالَ فَجَعَلَ الْفَتَى يَلْحَظُ النِّسَاءَ وَيَنْظُرُ إِلَيْهِنَّ قَالَ وَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْرِفُ وَجْهَهُ بِيَدِهِ مِنْ خَلْفِهِ مِرَارًا قَالَ وَجَعَلَ الْفَتَى يُلَاحِظُ إِلَيْهِنَّ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ابْنَ أَخِي إِنَّ هَذَا يَوْمٌ مَنْ مَلَكَ فِيهِ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ وَلِسَانَهُ غُفِرَ لَهُ
Dan mengenalkan ajaran agama akan mampu membatasi perilaku remaja karena tersibukan dengan kegiatan positif seperti salat lima waktu, pengajian-pengajian, kegiatan kemandirian remaja masjid, peduli lingkungan dan lain-lain.
Dengan pendampingan orang tua pada anak usia remaja diharapkan mampu menjadikan remaja memiliki peran dalam kehidupan, mampu menghadapi tantangan sebagai remaja dan pada akhirnya menjadi manusia yang bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama.