Thursday, December 5, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeBerita LDIIPeduli Jadul yang Berseri

Peduli Jadul yang Berseri

Peduli Jadul yang Berseri

Oleh : Drs. Slamet Pramono, M.Pd. – Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri

LDIIKediri.com – Tahun 2021 merupakan tahun kedua merebaknya pandemi covid – 19 di Indonesia. Saat ini bahkan semakin besar ‘serangannya’. Yang terpapar semakin banyak. Kematian yang diakibatkannya juga semakin tinggi. Bahkan muncul varian virus baru yang yang lebih ‘ganas’.  Kasus harian Covid-19 di Jatim terus melonjak. Data terakhir Kemenkes pada Rabu (14/7/2021) menyebutkan, ada penambahan sebanyak 7.088 kasus baru di Jatim. Dengan penambahan ini jumlah total kasus positif di Jatim saat ini adalah 210.460

Selain itu, Jatim melaporkan adanya penambahan jumlah pasien sembuh sebanyak 1.837 kasus. Dengan begitu jumlah kasus sembuh di Jatim saat ini adalah 168.795 kasus. Jatim juga mencatatkan angka kematian 234 kasus. Penambahan ini membuat jumlah total kematian akibat Covid-19 di Jatim menjadi 14.669 kasus. (Liputan6.com, 14 Juli 2021).

Tingginya kasus ini ini yang mendasari kebijakan – kebiijakan pemerintah yang terkait dengan pencegahan dan penanggulangan meluasnya paparan virus tersebut. Di antaranya PPKM Darurat, PPKM level 4 dan sebagainya. Di bidang Pendidikan pembelajaran yang sedianya akan diberlakukan uji coba pembelajaran tatap muka, pembelajaran Kembali dilaksanakan secara pembelajaran jarak jauh atau daring.

Diakui atau tidak,  pembelajaran jarak jauh ini mengurangi kualitas pendidikan anak di sekolah. Bagaimana tidak, dengan pembelajaran ini waktu luang anak semakin banyak. Kontrol pemanfaatan waktu juga semakin berkurang. Orang tua kembali diharapkan menjadi orang pertama mengendalikan anak di rumah. Beberapa kesulitan muncul karena orang tua disibukkan dengan pekerjaannya. Belum lagi kesulitan memandu pembelajaran anak-anak mereka.

Ketika kondisi seperti ini HP naik kelas menjadi BFF ( Best Friend Forever ). Kendala bertambah. HP yang menajadi sarana pembelajaran berkembang menjadi teman setia di setiap waktu. Anak akan selalu dimanjakan dengan HP. Kesenangannya dimanjakan tanpa batas yang jelas.

Tanpa disadari hampir delapan puluh persen waktu anak tersita dengan HP. Mereka terus berselancar dengan HP. Satu sisi, mereka mendapatkan keuntungan memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang dunia maya, di sisi lain, mereka meneutup persemaian tanggung jawab dan kemandirian dalam kehidupannya. Sebuah kenyataan yang memprihatinkan.

Keprihatian ini ditangkap oleh LDII. “Kita harus segera mengambil langkah untuk menyelamatkan generasi penerus dari akibat kurang baik kondisi ini”, kata dr. Agus Sukisno, ketua LDII Kabupaten Kediri. Hal ini terus ditindaklanjuti dengan program pembinaan generus dengan target alim-faqih, mandiri, dan berbudi luhur atau akhlaqul karimah.

Jadul yang Menghilang

Dalam situasi seperti ini, pemebinaan generasi penerus tidak boleh berhenti. Harus berlanjut. Berhentinya pembinaan generasi akan menambah semakin lebar kesenjangan pencapaian target tiga program yang dicanangkan LDII. Pengajian anak-anak harus terus dilakukan. Tentunya disesuaikan sengan kondisi yang ada. Orang tua diedukasi agar bisa membantu pelaksanaan pembinaan generus. Komunikasi dengan guru ngaji atau mubaligh diintensifkan, sehingga ada kesepahaman dalam pembinaannya.

Untuk menyukseskan pencapaian target kemandirian diperlukan pembiasaan. Kebiasaan yang baik untuk menyemai tanggung jawab dan kemandirian sudah mulai hilang. Dulu, setiap pagi, setelah sholat subuh, anak-anak berlomba-lomba menyapu halaman. Sekarang jarang sekali terlihat. Atau bahkan tidak terlihat atau tidak ada. Yang menyedihkan lagi walaupun ada beberapa anak di rumah, yang menyapu halaman orang tuanya. Ini tidak memberi ruang pada anak untuk mengseksplor dirinya bertanggung jawab.

Di samping itu, sejak kecil generasi penerus harus dibiasakan memenuhi kebutuhannya sendiri. Sepeerti mencuci baju sendiri, seterika, merapikan kamar dan lain sebagainya. “Di mohon PC, PAC menindaklanjutinya dengan mengomunikasin pada para orang tua warga LDII. Agar mereka berkenan memberi ruang pada anak-anaknya bertanggung jawab dan terbiasa mandiri sejak kecil,” lanjut dr. Agus Sukisno (Ketua LDII Kabupaten Kediri) dalam pengarahan PC, PAC. ini merupakan komitmen LDII yang terus disemai. Menjaga, membina, generasi sampai nanti dan tiada henti.

LDII Kediri
LDII Kediri
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah organisasi kemasyarakatan yang fokus membangun karakter profesional religius.
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments