LDIIKediri.com, (07/06). 110 anak dari beberapa majelis taklim LDII yang tersebar di Kecamatan Purwoasri, Kecamatan Plemahan, Kecamatan Kunjang mengikuti Launching dan Latihan sekaligus seleksi sepak bola yang diselenggarakan oleh FORSGI (Forum Sepak Bola Generasi Indonesia) Korwil Kediri Utara 2 di Lapangan Desa Blawe pada Minggu, 5 Juni 2022.
Forsgi dibentuk untuk mengembangkan potensi sepak bola usia muda, baik untuk pemain, pelatih maupun semua pelaku sepak bola Indonesia, secara merata, terprogram, berkesinambungan, yang bertalenta, berahlakul karimah dan berprestasi serta menghadirkan kemeriahan dan memberikan hiburan bagi masyarakat.
“Forsgi dibentuk untuk mengembangkan bakat, mencetak generasi sepak bola berprestasi, membentuk skil yang berpotensi, dan diharapkan pendidikan sepak bola dari usia dini ini, akan lebih mudah diarahkan, terutama membentukan pemain dengan akhlak mulia. Kita akan adakan latihan ini seminggu 2 hingga 3 kali”, ujar H. Moch. Sulton, Ketua Forsgi Korwil Kediri Utara 2.
Lebih lanjut, Khusnul Hidayati, kepala Desa Blawe, menyampaikan rasa terimakasihnya pada Forsgi yang memiliki ide mengadakan latihan di lapangan Desa Blawe, sehingga dapat memotivasi anak-anak Desa Blawe.
“Terima kasih pada Ketua Forsgi, bisa mengadakan pelatihan sepak bola untuk usia 10-12 tahun, mudah-mudahan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan barokah. Saya berharap ini akan memotivasi anak-anak Desa Blawe. Kedepan anak-anak nantinya bisa berprestasi dan membawa harum nama desa masing-masing”, kata Khusnul Hidayati.
Dalam kesempatan yang sama, Nur Said, S.E, Camat Purwoasri dalam pidatonya, berpesan agar anak-anak bisa membagi waktu untuk menjaga kesehatan, karena mereka harus membagi waktu untuk sekolah dan latihan dan diharapkan latihan sepak bola ini dapat mengalihkan anak-anak dari gadget.
“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya pada Forsgi Kabupaten Kediri, telah meluangkan waktunya untuk mendidik anak-anak di bidang olah raga. Saya berharap anak-anak tetap bisa menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, dan sangat diharapkan kegiatan ini bisa mengalihkan kebiasaan, dan kegandrungan anak pada gadget serta bisa membagi waktu dengan baik”, ujar Nur Said, Camat Purwoasri.
Lebih lanjut, Nur Said menegaskan bahwa pelatih harus memiliki kemampuan lebih, serta mampu memberi teladan yang baik untuk anak-anak, serta ia berpesan agar orang tua yang anak-anaknya mengikuti program latihan agar aktif memantau kegiatan tersebut. Nur Said juga menyinggung bahwa pemain sepak bola harus menjunjung tinggi nilai sportivitas, karena sepak bola tidak hanya olah raga tetapi bernilai hiburan bagi keluarga.
“Sepak bola ini tidak hanya olah raga, tetapi dengan adanya sepak bola dengan menjunjung nilai sportivitas akan menjadi hiburan keluarga, inilah nilai-nilai sportivitas yang harus ditanamkan pada anak-anak sejak dini”, tegas Nur Said.
Menurut Ketua Forsgi Kabupaten Kediri, AKP. Hariyanto, S.H, Forsgi bermaksud mengajak masyarakat untuk mencari bibit yang handal dan membantu menyalurkan cita-cita anak dibidang sepak bola. “Forsgi dibentuk tidak hanya untuk menyalurkan hobi dan cita-cita anak, namun ikut membentuk anak-anak yang memiliki akhlak mulia, alim-faqih dan mandiri. Saya berharap adik-adik sekarang jangan main game saja, adik-adik harus banyak belajar, sebagaimana slogan kita, Sekolah Yes, Ngaji Yo, Bal-Balan OK”, kata Hariyanto, Ketua Forsgi Kabupaten Kediri.