Kediri, (19/06). Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri gelar Pertemuan Pembinaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bagi Santri Husada di Ponpes Pondok Blawe selama dua hari (19 -20 Juni 2023) bertempat di Madrasah Miftahul Huda Blawe.
Dalam pertemuan tersebut, Khotimatun Nasihah, Muslimat NU Kecamatan Purwoasri turut mendampingi pembinaan PHBS bagi santri pondok. Dalam sambutannya ia menekankan pentingnya pembentukan kader kesehatan, survei mawas diri dan penerapan hidup sehat.
“Saya mendukung pembentukan Santri Husada di Ponpes Pondok Blawe sehingga di pesantren ada kader Kesehatan, mereka secara mandiri akan dapat melakukan survei mawas diri sehingga dapat melakukan tindak lanjut dan melakukan survei PHBS,” kata Khotimatun Nasihah, Muslimat NU Kecamatan Purwoasri.
Dalam kesempatan tersebut, Sriyati, Sie Promosi Kesehatan Dinkes kabupaten Kediri, berharap santri Pondok Blawe dapat mewujudkan program Gubernur Jatim yaitu Santri Sajadah (Santri Jatim Sehat dan Berkah) serta turut serta menurunkan angka stunting Kabupaten Kediri hingga nol digit.
“Kita membina santri Pondok Blawe dengan membentuk Poskestren, dan berharap santri sehat dan sejahtera sebagaimana program Gubernur Jatim, Santri Jatim Sehat dan Berkah,” kata Sriyati.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa seluruh program Promkes Puskesmas Sumberjo dialihkan ke pesantren Pondok Blawe.
“Materi Promosi Kesehatan kita alihkan ke pesantren Pondok Blawe, seperteri PHBS, Sanitasi, Kesehatan Reproduksi, Gizi Kesehatan,” ujar Sriyati.
“Khusus kabupaten Kediri, kita juga menekan angka stunting hingga nol digit, sebagaimana arahan Bupati Kediri, karena Kabupaten Kediri masuk pada zona Lokus Stunting (lokasi khusus untuk penanganan kasus stunting),” pungkas Sriyati, Promkes Dinkes Kabupaten Kediri.