Wednesday, March 26, 2025
spot_img
HomeKisah IslamMenjelang Perang Tabuk, Mental Pasukan Romawi Luluh Lantak

Menjelang Perang Tabuk, Mental Pasukan Romawi Luluh Lantak

LDIIKediri.com, Beberapa bulan sekembali Rasulullah SAW, ke Madinah tahun 8 Hijriah, Rasulullah mendapat berita bahwa akan ada penyerangan dari Romawi melalui sekutunya, yaitu kabilah Lakham, Jadzam, Amilah, Ghassan, dan kabilah lainnya. Rasulullah pergi ke Tabuk bersama 30.000 pasukan (jumlah terbesar dalam sejarah peperangan pada masa Rasulullah). Sesampainya di Tabuk, pasukan Islam siap bertempur. Rasulullah SAW, berdiri di hadapan pasukan dan menyampaikan pidato dengan penuh semangat, menganjurkan kepada kebaikan dunia dan akhirat, memberi peringatan dan ancaman, memberi kabar menyenangkan hingga mental seluruh prajurit siap bertempur meskipun bekal dan perlengkapan mereka sangat minim.

Sebaliknya, ketika pasukan Romawi dan sekutu-sekutunya mendengar berita pasukan Rasulullah, muncul ketakutan dan kekawatiran yang merambat di hati mereka. Mereka berpencar-pencar di batas wilayah mereka sendiri. Tentu saja, hal ini mengangkat pamor militer Islam di Jazirah Arab dan sekaligus mendulang kepentingan politik yang amat besar manfaatnya.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW, didatangi Yuhannah bin Ru’bah, Pemimpin Ailah. Dia menawarkan perjanjian damai dengan beliau dan siap menyerahkan Jizyah kepada beliau. Begitu pula yang dilakukan penduduk Jarba dan Adruj.

Ada banyak ayat dari surat At-Taubah yang turun seputar peperangan ini. Sebagian turun sebelum keberangkatan ke Tabuk dan sebagian yang lain turun setelah keberangkatan atau setelah kembalinya Rasulullah saw ke Madinah. Ayat-ayat inimenceritakan berbagai kondisi peperangan, kehinaan orang-orang munafik, keutamaan orang-orang yang berjihad dan ikhlas, diterimanya tobat dari orang-orang mukmin yang lurus, membicarakan orang-orang yang ikut bergabung atau mereka yang tidak ikut bergabung, dan masih banyak lain yang terungkap.

LDII Kediri
LDII Kediri
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah organisasi kemasyarakatan yang fokus membangun karakter profesional religius.
RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments