LDIIKediri.com, DPD LDII Kabupaten Kediri yang diwakili Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah, Imam Maryanto, SPd., menghadiri undangan Komisi Dakwah MUI Provinsi Jawa Timur dalam rangka Menyatukan Sinergi Dan Persepsi Gerakan Dakwah Untuk Meneguhkan Islam Wasathiyah pada 18 Januari 2020 di Pendopo Agung Ronggo Hadinegoro Kabupaten Blitar.
Di era digital hampir semua orang dimanjakan dengan berbagai hal, salah satunya dalam hal informasi dan komunikasi, di zaman semakin modern ini orang tidak harus komunikasi tatap muka cukup dengan smartphone maka komunikasi dapat berjalan dengan lancar, hal itu menjadi perhatian penting bupati Blitar, Drs. H. Riyanto, MM.
”MUI harus mengikuti perkembangan zaman. Sekarang semua serba digital, maka dalam dakwah dan lain-lainnya MUI harus memanfaatkan era digital ini. Kalau MUI tidak mengikuti perkembangan zaman maka akan di tinggalkan masyarakat.” kata Bupati Blitar, Drs. H. Riyanto, MM.
Sementara itu ketua MUI Provinsi Jawa Timur, KH. Abdul Shomad Bukhori, menekankan bahwa MUI sepakat NKRI sudah final dan menjelaskan kalau dakwah itu bisa dengan billisan, bilkitabah, bilhal.
“MUI telah sepakat bahwa NKRI sudah final dan dakwah bisa dilakukan dengan billisan (pidato, diskusi), bilkitabah (menulis buku), bilhal (action di tengah masyarakat) namun dakwah bilhal di Indonesia ini yang sangat kurang.” kata KH. Abdul Shomad Bukhori, Ketua MUI Provinsi Jawa Timur.
Lebih lanjut KH. Abdul Shomad Bukhori menekankan bahwa masyarakat masih banyak yang kurang mendalami agama, sehingga berimplikasi dengan perilaku-perilaku yang menyimpang. Ada yang mengaku nabi, ada yang bisa menggandakan uang serta mewaspadai gerakan Misionaris, Zionisme dan Barat dari berbagai sektor kehidupan.
Hadir dalam MUDZAKAROH DAI se-Karasidenan Kediri antara lain DPD LDII Kabupaten/Kota Kediri se-Karasidenan Kediri, NU, Muhamadiyah, Jamaah Tabligh, FPI dan ormas lainnya.