Sunday, January 26, 2025
Google search engine
HomeDPP LDIIKetahanan Pangan Menjadi Prioritas Pertahanan Nasional

Ketahanan Pangan Menjadi Prioritas Pertahanan Nasional

Kediri, (27/11). Kementrian Pertahanan Republik Indonesia helat bedah buku Politik Pertahanan karya Dahnil Anzar Simanjuntak, pada Senin (27/11) di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri.

Buku tersebut adalah pengalaman Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai juru bicara Menteri Pertahan Republik Indonesia, Prabowo Subiyanto, dan akademisi mendukung lahirnya sebuah buku yang mencerahkan dalam pemahaman tentang pertahanan Negara.

Bedah buku tersebut dihadiri oleh Ir. H. Chriswanto Santoso, ketua umum DPP LDII, Forkopimda kota Kediri, dr. Agus Sukisno beserta pengurus harian DPD LDII kabupaten Kediri. Hadir sebagai pembahas acara bedah buku adalah staf ahli kementerian pertahanan Mayor Jendral Nugraha Sulistyo Budi, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistyono, guru besar UNDIP, Dr. Ardito Bhinadi.

Pertahan merupakn unsur penting dalam keberlagsungan Negara. Negara yang berdaulat, Negara yang kuat pasti memiliki pertahan yang hebat. Bagaimana dengan Indonesia? Politik pertahanan Indonesia tergambar jelas dalam dalam buku tersebut.

Ir. Chriswanto Santoso dalam sambutannya menyampaikan bahwa bahwa acar bedah buku ini sangat istimewa. Karena baru pertama kali dilaksanakan di pondok pesantren. Biasanya acara bedah buku dilaksanakan di kampus-kampus.

“Sebuah penghargaan yang luar biasa pada Pondok Pesantren Wali Barokah dipercaya untuk melaksanakan acara ini,” kata Criswanto Santoso.

Seiring dengan politik pertahanan, LDII berkomitmen selalu mengembangkan sumberdaya manusia dan mengedepankan wawasan kebangsaan, agar NKRI tetap kokoh di bumi pertiwi.

Dalam kesempatan tersebut Dahnil Anzar menjelaskan tentang politik pertahankan, Politik berasosiasi dengan makna kebijakan. Hampir semua keputusan berawal dari proses kebijakan. Harus dipahami pendapat yang selama ini salah.

“Selama ini orang berpendapat bahwa pertahanan itu selalu berhubungan dengan militer. Pertahan itu ya militer. Pendapat itu perlu diluruskan. Sebenarnya pertahan itu tidak hanya militer saja. Tetapi militer dan nirmiliter,” kata Dahnil Anzar Simanjuntak.

Menurutnya banyak elemen pertahanan, di antaranya pertahanan kebudayaan, pertahanan ideologi, pertahanan pangan, pertahanan ekonomi, pertahanan digital dan sebagainya.

Umat Islam tidak bisa dipisahkan dari pertahanan negeri ini. Karena komitmen umat islam sangat lekat dengan kemerdekaan, sangat solid dan tidak diragukan lagi. Garda terdepan kemerdekaan Indonesia adalah para kyai dan santri.

“Kita tahu, Jendral Sudirman adalah ustad, beliau juga santri yang akhirnya menjadi bapaknya TNI. TNI didirikan atas inisiasi  para kiai dan santri,” ujar Dahnil Anzar.

Pembahasan buku Politik Pertahanan mengerucut pada pertahanan cyber/digital dan pertahanan pangan. Dua bidang ini dianggap krusial.

“Dalam dunia digital, kita masih amat tergantung pada Negara lain. Amerika misalnya. Ketika satelit dimatikan kita sudah kelabakan. Tidak ada yang dapat kita perbuat. Mengikis ketergantungan ini harus dilaksanakan secepatnya,” tegas Dahnil.

Ardito menambahkan, keberadaan uang Kripto merusak kedaulatan Rupiah. Oleh karena itu kami sedang mengembangkan rupiah digital. Santri diharapkan menjadi garda terdepan pertahanan ekonomi di era menjamurnya ekonomi digital. Cerdas memilih dan memilah agar terhindar dari keterpurukan.

Indonesia adalah negara agraris dan maritim. Seharusnya ketersediaan pangan tercukupi. Kenyataannya Indonesia masih impor beras dari Thailand an lainnya. Hal ini sangat tidak menguntungkan dalam pertahanan pangan. Ketika terjadi embargo, berapa lama kita bisa bertahan hidup?

Pentingnya logistik ini sampai Napoleon Bonaparte menyebut pergerakan pasukan ada di perutnya (an army marches on its stomach), Simanjuntak, 2023:53. Selanjutnya (Simanjuntak, 2023:54) dijelaskan bahwa  Soekarno, Presiden RI, beranggapan bahwa pangan adalah urusan hidup dan matinya suatu bangsa.

Melihat kenyataan yang ada bahwa pertumbuhan penduduk begitu cepat, tentu saja hal ini akan mempengaruhi pengurangan lahan pertanian. Suatu keadaan yang tidak menguntungkan. Untuk itu harus segera disadari bahwa ketahanan pangan (food security) dan kemandirian pangan (food resilience) harus menjadi tekad bersama untuk mewujudkannya (Simanjuntak, 2023:58).

Nugraha menambahkan, santri-santri LDII belajar, berprestasi dan mandiri juga merupakan bagian dari pertahanan. Sebuah harapan peneguhan pertahanan rakyat semesta.

Di acara terpisah (setelah kegiatan selesai) Agus Sukisno, Ketua LDII Kabupaten Kediri, menegaskan bahwa LDII mendukung segala bentuk peningkatan SDM, peningkatan intensifikasi pertanian dan kemandirian digitalisasi. Ini adalah sesuatu yang vital dan dan harus segera ditindaklanjuti, katanya.

LDII Kediri
LDII Kediri
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah organisasi kemasyarakatan yang fokus membangun karakter profesional religius.
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments