Kekuatan Doa Orang Tua Untuk Anak-Anaknya
LDIIKediri. com, (02/03). Do’a adalah otaknya ibadah. Sesuatu yang sangat penting dalam ibadah, disamping menjalankan perintah Allah yang di terangkan di surat Al-Mumin ayat 60 “Berdoalah kepada-Ku, pasti akan Aku kabulkan”, berdoa merupakan pengakuan adanya Allah dzat yang di mintai, dzat yang berkuasa, sehingga meniadakan perbuatan Syirik yaitu meminta selain Allah SWT.
Orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama hendaknya selalu berdoa. Doa orang tua akan menambahkan kasih sayang dan cinta kepada anak-anaknya. Doa dengan sungguh-sungguh, penuh harapan kepada Allah dan memilih waktu-waktu mustajabah perlu dilakukan demi kebaiakan anak-anaknya di dunia dan akhirat.
Sebaliknya doa keburukan orang tua akan membawa kesengsaraan untuk anak-anaknya. Sebagaimana kisah seorang mukmin rajin beribadah yang hidup sebelum Rasulullah SAW bernama Juraij mendapatkan doa yang buruk dari ibunya “Ya Allah, janganlah engkau mewafatkan anakku juraij sebelum negkau mempertemukan dengan seorang perempuan tunasusila”.
Oleh sebab orang tua dilarang mendoakan buruk pada anaknya karena menyalahi pendidikan dalam islam yang telah Rasulullah SAW contohkan. Di riwayatkan HR. Bukhari dan Muslim yaitu perlakuan buruk penduduk thaif kepada Rasulullah SAW ketika berdakwah, tetapi beliau tetap mendoakan kebaikan.
قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا* رواه البخاري
Artinya: “Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “(Tidak) namun aku berharap supaya Allah Azza wa Jalla melahirkan dari anak keturunan mereka orang yang beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun jua”.
Bagaimanapun keadaan anak, akhlak atau kekurangan anak-anaknya , orang tua harus tetap ridha dan berharap untuk kebaikannya. Karena ridha Allah bersama ridha orang tua. Ketika orang tua ridha hidup anak akan sukses karena mendapat ridha Allah. HR. Tirmidzi.
– رِضى اللَّهِ في رِضى الوالِدَينِ ، وسَخَطُ اللَّهِ في سَخَطِ الوالدينِ
Artinya: “Ridha Allah ada pada ridha kedua orang tua dan murka Allah ada pada murka kedua orang tua. ”
Orang tua harus tetap optimis, penuh harapan mendoakan kesuksesan anak-anaknya. Dari pada mendoakan buruk lebih baik mendoakan kebaikan kepada anak-anaknya walaupun anak itu durhaka. sebagaimana Rasululaah SAW mendoakan pada Ibnu Abbas tatkala masih kecil. HR Bukhari
Artinya : Dari Ibnu ‘Abbas ia berkata : “Aku pernah berada di rumah Maimunah binti Al-Haarits. Maka aku ambilkan untuk Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam (air) untuk bersuci (thaharah). Beliau pun bertanya : ‘Siapakah yang mengambilkan (air) ini ?’. Maimunah menjawab : ‘Abdullah’. Beliau bersabda : ‘Ya Allah, faqihkan ia dalam agama dan ajarkanlah ilmu ta’wil (tafsir) kepadanya”.