LDIIKediri, (14/4). Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri gelar rapat terbatas dengan Ponpes Nurul Azizah dan Ponpes Pondok Blawe di Ruang Dhaha Dinkes Kabupaten Kediri, Jl. Pamenang No. 1C Katang, Kec. Ngasem pada Rabu, (12/4).
Rapat terbatas tersebut dalam rangka Orientasi Pendampingan Poskestren oleh mitra dari Organisasi Masyarakat Keagamaan, di mana Pemprov Jatim menunjuk Ponpes Nurul Azizah Balongjeruk dan Ponpes Pondok Blawe untuk mendirikan Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren).
Dalam rapat tersebut Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Ika Chandra Kesuma, menyampaikan tentang pentingnya peran Poskestren di dalam pondok pesantren dalam program penurunan angka stunting.
“Saat ini sudah ada 1343 Poskestren di Jawa Timur, di Kediri sudah ada 25. Ditambah lagi saat ini dengan program pemerintah tentang Stunting, Pondok Pesantren memiliki peranan yang penting,” kata dr. Ika Chandra Kesuma.
“Goalnya adalah bagaimana masyarakat pondok ini bisa hidup sehat, sehingga dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di pondok bisa berjalan dengan baik,” Imbuhnya.
Lebih lanjut, Ika Chandra menerangkan tujuan dibentuknya Poskestren, Meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat santri pondok pesantren dan warga sekitar, meningkatkan peran aktif warga pesantren dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, terpeliharanya pelayanan kesehatan dasar bagi warga pesantren.
Dalam kesempatan tersebut, Zaenal Arifin, Seksi PD Pontren Kemenag Kabupaten Kediri, menyampaikan konsep penyelenggaraan pesantren sehat, meliputi, Pembentukan Koordinator Penyelenggaraan Pesantren Sehat, Pembekalan koordinator penyelenggaraan Pesantren, Analisis Situasi. Diteruskan dengan paparan informasi terkait EMIS dan Bantuan dari Kemenag.
Rapat tersebut ditutup oleh Eni Suhartini selaku seksi promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.