Oleh Slamet Pramono, Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri
Idul Adha bukan sekadar euforia semata, melainkan sebuah pengorbanan yang luar biasa. Seakan hampir tidak mungkin dilaksanakan oleh orang zaman sekarang. Tidak hanya berkurban harta benda, tetapi juga berkurban nyawa.
Apabila bukan karena ketakwaannya kepada Allah, sangat mungkin Nabi Ibrahim tidak akan ‘menyembelih’ Ismail, anaknya. Tetapi karena ketakwaan yang tinggi, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan kepadanya untuk menyembelih Ismail, walaupun beliau baru saja bertemu dengan Ismail setelah lama berpisah.
Keikhlasan Ismail juga patut diteladani. Betapa beratnya menerima takdir tersebut, namun jika itu adalah titah Allah, maka akan diturutinya walaupun nyawanya harus hilang. Sebuah pengorbanan yang luar biasa hanya karena Allah semata.
Sunnah Nabi Ibrahim inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Idul Kurban oleh umat Muhammad saat ini. Mereka beramai-ramai, bersemangat melaksanakan ibadah sunnah yang pahalanya sangat besar. Hanya orang yang berperang membawa harta dan dirinya yang pulang tinggal nama, yang bisa membandingi pahala berkurban.
Dalam kurban ada sisi kemanusiaan yang sangat menonjol: saling membantu, berbagai kenikmatan terhadap sesama. Daging hewan kurban diberikan kepada yang meminta atau yang tidak meminta. Dengan demikian, mereka bisa menikmati bersama-sama.
PC LDII Plosoklaten tidak ingin ketinggalan. PC LDII Plosoklaten beserta warganya menyembelih 16 ekor sapi dan 39 ekor kambing. Tidak ketinggalan juga, Danang Saputra memberikan satu ekor kambing untuk PC LDII Plosoklaten adalah contoh nyata dari kepedulian sosial dan keikhlasan dalam berkurban.