LDIIKediri.com, Kamis, 20 Agustus 2020. Rapimnas LDII dengan agenda mengangkat Pejabat Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LDII dibuka oleh Menteri Agama, Jenderal (Purn) Fahrul Razi berlangsung selama dua hari, tema yang di usung dalam Rapimnas ini “Kontribusi Berkelanjutan LDII untuk Indonesia Bangkit dan Maju”. Warga LDII agar memperkuat toleransi yaitu saling menghormati, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip dan stigma sosial yang tidak adil.
Agar toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara terwujud maka perlu memperhatikan dan melaksanakan :1) merasa senasib sepenanggungan, 2) menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme dan, 3) menghargai hak-hak setiap warga negara.
Saat pembacaan Tatib Sidang Criswanto Santoso berpesan agar malam tersebut untuk beristikharah untuk mempertimbangkan calon yang akan diusulkan. Dalam perjalanan sidang Prof. Dr. Singgih Sulistyono, M. Hum. dan Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc. disebut-sebut sebagai calon kuat yang bersaing sebagai calon Pejabat Ketua Umum DPP LDII.
Sosok religius dan tri sukses menjadi faktor utama calon kuat Pejabat Ketua Umum DPP LDII yang diusulkan oleh hampir semua DPW LDII.
“Kriteria Pejabat Ketua Umum LDII merupakan sosok religius, dapat memotivasi, memiliki visi sesuai renstra LDII,” ujar M. Ari Sultoni selaku Ketua DPW LDII Sumatera Barat periode 2019-2024.
Prof. Singgih, Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah juga sangat menyakini kalau Criswanto Santoso adalah calon pemimpin, hal itu telah terpikirkan sejak 20 tahun lalu saat Prof. Singgih melakukan studi di Belanda dan Criswanto kuliah di Inggris, dan sosok senioritas serta pengalaman sejak jaman Lemkari hingga LDII telah menjadi pengurus organisasi.
Criswanto juga salah satu kreator lahirnya delapan klaster atau bidang pembangunan LDII ini merupakan sosok yang tak asing lagi, baik di internal LDII maupun ormas-ormas Islam dan organisasi pemerintahan lainnya.
Delapan klaster bidang pembangunan LDII adalah :
Pertama; penguatan wawasan kebangsaan dengan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Kedua; bidang keagamaan dan dakwah. LDII dalam dakwahnya fokus dalam membentuk manusia yang profesional religius, yakni masyarakat yang memiliki sikap profesional dan dilandasi dengan religiusitas.
Ketiga; bidang pendidikan. LDII berkomitmen mendirikan sekolah-sekolah yang mendukung terciptanya generasi yang Tri Sukses, yakni generasi yang memiliki kepahaman agama yang kuat, memiliki akhlak yang mulia, dan mandiri.
Keempat; bidang ekonomi syariah. Untuk penguatan ekonomi kerakyatan dengan memelopori koperasi syariah, Baitul Maal wa Tamwil (BMT), dan Usaha Bersama (UB).
Kelima; bidang kesehatan dan herbal; DPP LDII mendorong warga LDII memanfaatkan obat-obatan herbal sebagai alternatif pengobatan. Hal ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Obat herbal juga membantu masyarakat saat harga-harga obat menjadi mahal.
Keenam, bidang ketahanan pangan, LDII mendorong para petani menggunakan teknologi tepat guna, manajemen pertanian/pangan, dan penggunaan bibit unggul. LDII mendorong warganya untuk melakukan konsumsi dan produksi berkelanjutan dengan target zero waste.
Ketujuh; bidang energi terbarukan. LDII mendukung pemerintah dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggunakan energi terbarukan hingga tujuh persen pada 2019 dan 23 persen pada 2024.
Kedelapan; menyambut era industri 4.0. LDII telah menyiapkan generasi muda yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital. LDII juga membekali warganya dengan etika media sosial dan pelatihan jurnalistik, untuk menghindari hoaks dan menyebarkan informasi yang positif.