Sekecil Apapun Pemberian Allah, Hati Bisa Menerima itulah Kekayaan yang Sesungguhnya
oleh: Habib Ubaidillah Al-Hasany
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Para pemirsa LDII TV, dengan Hidayah Allah mudah-mudahan senantiasa dimudahkan dan dicintai oleh Allah Swt. Banyak manusia di dunia ini yang punya persepsi salah, bahwa kekayaan, jabatan, popularitas adalah simbol kebahagiaan dan simbol keberuntungan, mereka banyak yang beranggapan bahwa dengan banyaknya harta yang ia miliki, dengan jabatan yang tinggi, dengan popularitas yang ada pada diri mereka, mereka merasa, bahwa mereka adalah orang-orang yang sukses dalam hidup ini, padahal dalam fakta dan realita kehidupan, banyak orang kaya tapi hidupnya merana, banyak pejabat hidupnya sekarat, bahkan banyak orang yang populer seperti selebritis tapi hidupnya malah menangis, padahal Allah berfirman dengan tegas dalam Al Qur’an:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ – فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
Kemewahan dunia apabila dibanding akhirat nilainya sangat kecil sekali karna dunia pasti akan kita tinggalkan dan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya kehidupan yang haqiqi kehidupan yang abadi yang akan menentukan nasib manusia yang sesungguhnya.
Fakta dan realita dalam kehidupan sehari hari seperti yang Allah firmankan bahwa kehidupan dunia hanya membujuk dan kenyataannya terkadang bahwa kebahagiaan itu tidak ada pada diri kita walaupun setumpuk harta sudah menjadi milik kita, tapi terkadang orang lain yang merasakan keindahan itu, demikian juga juga sebaliknya.
Terkadang kalau kita melihat taman yang ada di halaman tetangga lebih indah lebih hijau dari pada taman yang ada di halaman kita sendiri. Padahal tidak semua demikan, demikian juga tetangga kita mengatakan bahwa taman kita kelihatan lebih indah dan lebih hijau dari pada taman yang ada di halaman mereka, itulah realita kehidupan. Oleh karena itu kita jangan terbujuk dengan keindangan kemewahan dunia,
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ – وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ
Akhirat harus menjadi tujuan utama kita, kemudian apakah sesungguhnya keberuntungan, apakah sesungguhnya kebahagiaan itu. Para pemirsa yang berbahagia kalau kita hidup sekali di muka bumi ini kemudian Allah berikan petunjuk, Allah berikan hidayah kita bisa menetapi syariat agama Islam, apapun yang terjadi pada diri kita, apakah termasuk orang yang kaya, apakah termasuk orang yang miskin, apakah termasuk orang yang punya jabatan tinggi, atau sebaliknya. Selama hidayah Allah pada diri kita, kita adalah orang yang beruntung, kata Rasulullah Saw
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِيَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ
Sungguh beruntung yang hidup sekali ini Allah tunjukkan pada Islam, walaupun Allah berikan Rizki yang pas-pasan, hidup serta pas-pasan, waqoniabih namun hatinya bisa menerima, itulah sesungguhnya kebahagiaan, itulah sesungguhnya keberuntungan.
Banyak orang yang kaya, banyak orang yang punya jabatan tinggi, banyak orang yang terkenal, tapi, tidak bisa menikmati hakikat dari kekayaannya itu, hakikat dari jabatannya itu, hakikat dari popularitasnya itu, kalau hatinya merasa selalu kurang, hatinya selalu menuntut, selalu ingin yang lebih tinggi, selalu ingin mendapatkan yang lebih besar, lebih banyak dari apa yang diperoleh saat ini.
Tapi sekecil apapun yang Allah berikan kepada kita, tapi hati kita bisa menerima itulah kekayaan yang sesungguhnya itulah keberuntungan yang sejati. Kata Rasulullah Saw:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Yang dikatakan kaya sesungguhnya bukan tentang banyaknya harta, tapi kekayaan itu sesungguhnya di dalam hati. Oleh karena itu, para pemirsa apapun yang Allah takdirkan pada diri kita, kita berpositif thinking bahwa itulah yang terbaik untuk hidup dan kehidupan kita, yang terpenting Islam dan iman kita bawa sampai kita menghadap kepada Allah, itulah kebahagiaan yang sejati kebahagian yang haqiqi. Surga adalah segalanya.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada dalam kesempatan ini, kurang lebihnya mohon maaf, mudah-mudahan kita tetap dalam iman dan Islam hingga akhir hayat kita bersama-sama masuk surga Allah dan selamat dari neraka Allah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh